Channel9.id-Jakarta. Korea Utara menembakkan dua rudal balistik pendek ke lepas pantai daerah timur pada hari Selasa (14/3). Uji coba senjata ini adalah uji coba terbarunya semenjak Amerika Serikat dan Korea Selatan sedang melakukan latihan militer bersama.
Dua rudal itu ditembak pada pukul 07:40 pagi dari provinsi Hwanghae, dan terbang tinggi setinggi 620 km, ungkap Kepala Staff Gabungan (JCS) Korea Selatan.
Saat ini, Korea Selatan sedang mengawasi dengan ketat bersama dengan Amerika Serikat, ungkap JCS.
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida menyebutkan bahwa Jepang sedang mengumpulkan informasi mengenai rudal tersebut. Sementara itu, mereka mengkonfirmasi bahwa tidak ada kerusakan yang dialami dari uji coba tersebut.
Kepala sekretaris kabinet Jepang, Hirokazu Matsuno mengatakan kalau rudal-rudal tersebut masih belum dikonfirmasi apakah masuk ke wilayah atau Zona Ekonomi Eksklusif Jepang.
“Kami lihat ada ada kemungkinan bahwa Korea Utara akan meneruskan langkah provokatifnya, termasuk peluncuran rudal dan nuklir. Kami akan meneruskan kerja sama kami dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan mengenai pergerakan militer Korea Utara, dan mengumpulkan dan menganalisa informasi,” lanjutnya.
Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat menyebutkan kalau uji coba terbarunya ini tidak mengancam pasukan atau wilayah Amerika Serikat, atau aliansinya, namun menyebutkan bahwa uji coba tersebut sangatlah mengganggu.
Baca juga: Korea Utara Ancam Laut Pasifik Sebagai Uji Coba Rudal Balistik
Dalam responnya terhadap uji coba tersebut, Korea Selatan mengatakan bahwa peluncuran uji coba yang sudah dilakukan berkali-kali itu berpotensi mengancam kedamaian dan keamanan daerah sekitar, terlebih juga melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
“Aliansi Korea Selatan-Amerika Serikat akan terus melanjutkan latihan militer kami seperti yang sudah direncanakan, bahkan jikalau diganggu oleh Korea Utara,” ujar juru bicara menteri pertahanan Korea Utara dalam rapat.
(RAG)