Proyek Baru Facebook Tingkatkan Kemampuan Sistem AI
Techno

Proyek Baru Facebook Tingkatkan Kemampuan Sistem AI

Channel9.id-Jakarta. Facebook punya proyek baru bernama Learning from Video atau belajar dari video. Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), Facebook bisa memahami dan mempelajari representasi audio, tekstual, dan visual dalam video pengguna di platformnya.

Hadirnya proyek tersebut ditujukan untuk beberapa hal, seperti meningkatkan sistem AI Facebook untuk memberi rekomendasi konten hingga penegakan kebijakan.

Baca juga : Facebook Diselidiki Atas Tuduhan Diskriminasi Rasial

Misalnya, dilansir dari Engadget pada Senin (15/3), meningkatkan rekomendasi di Instagram Reel seperti menampilkan video serupa, di mana orang-orang melakukan tarian yang sama dan musik yang sama. Selain itu, sistem akan lebih baik mengidentifikasi kesalahan pengenalan ucapan. Cara ini menunjang fitur teks otomatis dan mempermudah pendeteksian perkataan.

Facebook mengatakan proyek tersebut membantu peneliti AI menghindari ketergantungan pada data berlabel. Pun membangun sistem belajar dengan cara yang mirip manusia. Proyek ini kiranya akan membari pengalaman yang benar-benar baru.

Facebook sendiri tak merinci lebih lanjut, kecuali mengenai fitur yang memungkinkan AI bisa menemukan memori digital, termasuk yang ditangkap oleh kacamata augmented reality (AR). Misalnya ketika pengguna minta ditunjukkan ‘bernyanyi untuk nenek’ dan klip itu akan muncul. Kabarnya, Facebook saat ini sedang membuat kacamata pintarnya sendiri.

Memahami apa yang terjadi di video bisa jadi sangat sulit bagi sistem AI. Bisa saja kebisingan latar belakang video yang membuat AI sulit untuk memahami ucapan dan peralihan bahasa. Namun, kurang dari setahun setelah memulai proyek Learning from Video, Facebook bisa menggunakan apa yang telah dipelajari oleh sistem dan menerapkannya di area lain.

Lebih lanjut, Facebook mengatakan bahwa sistem tersebut menjaga privasi pengguna. “Kami membangun dan memelihara fondasi privasi yang kuat yang menggunakan solusi otomatis untuk menegakkan privasi dalam skala besar,” tulisnya melalui blog.

“Dengan menyematkan pekerjaan ini di tingkat infrastruktur, kami bisa secara konsisten menerapkan persyaratan privasi di seluruh sistem kami dan mendukung upaya seperti AI. Ini termasuk menerapkan pengamanan teknis di seluruh siklus hidup data,” sambungnya.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9  +  1  =