Channel9.id – Jakarta. Baru-baru ini, media sosial dihebohkan aksi tiga orang pria yang dengan sengaja menganiaya seekor anjing. Diketahui, dua pelaku yang melempar anjing adalah pria bernama Dedy dan Rosady. Sementara satu pelaku lainnya bernama Gio merekam aksi rekannya.
Ketiganya merupakan pegawai kontrak untuk driver alat berat di PT Jaya Mimika Lestari (JML) di Nunukan, Kalimantan Utara.
Menanggapi kasus ini, Direktur Utama PT JML, Djamal W mengatakan pihak perusahaan mengambil langkah tegas dengan memecat ketiga pria tersebut. Ia mengatakan, keputusan ini diambil sampai proses penyelidikan oleh polisi selesai dilakukan.
“Dari hal tersebut kita mengambil tindakan memberikan skorsing atau pemberhentian kerja tanpa tunjangan,” kata Djamal, Minggu (18/6/2023).
Djamal menjelaskan, ketiga pelaku pelemparan anjing ini sebelumnya merupakan karyawan yang bertugas di bagian driver alat berat.
“Ada driver di water tunk truck, winch truck, dan operator crane,” ujarnya.
Meskipun dalam video tersebut ketiganya terlihat masih menggunakan seragam, Djamal memastikan tindakan tersebut dilakukan di luar jam kerja dan atas nama pribadi, bukan perusahaan.
“Tindakan yang mereka lakukan itu di luar jam kerja serta atas nama mereka,” tutur Djamal.
Selain itu, perusahaan juga telah menyerahkan semua proses hukum kepada polisi. Ia menjelaskan, perusahaan hanya akan memproses pemutusan kerja (PHK) tanpa mencampuri urusan sanksi hukum untuk ketiganya.
“Kami sambil nunggu proses itu kita juga mem-PHK, memutuskan hubungan kerja dengan mereka, sesuai dengan UU Ketenagakerjaan yang berlaku,” ujarnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Nunukan, Iptu Lusgi Simanungkalit mengatakan, pihaknya sudah meminta keterangan ketiganya terkait tindakan mereka yang melempar anjing ke arah buaya tersebut.
“Kita mintai keterangan ketiganya. Pengakuannya karena kesal berkali kali anjing yang mereka lempar ke buaya mengacak acak dan memakan bekal ransumnya,” ujar Lusgi, Sabtu (17/6/2023).
Kepada polisi, mereka juga mengatakan tidak berniat memviralkan perbuatan mereka. Video yang direkamnya itu hanya diniatkan untuk lebih memuaskan emosi mereka yang kesal akibat tingkah polah anjing itu.
Dari pengakuan ketiganya, bukan sekali dua kali anjing liar tersebut mengacak-acak dan memakan bekal makanan mereka.
“Namanya orang selesai kerja sore, saat mau makan tapi makanannya dihabiskan atau diacak-acak anjing, emosi sudah pasti. Apalagi pasti capek sekali setelah seharian bekerja,” imbuhnya.
Sebelumnya, dilansir dari akun Instagram @soe_wardie, Jumat (16/6/2023), video dengan keterangan “Viral detik-detik Seekor guk-guk dilempar ke dalam sungai yang berisi buaya”, memperlihatkan dua orang pekerja memanggil seekor anjing berwarna coklat yang tengah berjalan. Anjing tersebut kemudian menghampiri mereka.
Anjing tersebut kemudian diangkat oleh kedua orang pekerja dan digotong ke pinggir sungai. Ternyata mereka melempar anjing tersebut ke dalam sungai. Setelah dilempar, anjing malang tersebut langsung diterkam oleh buaya.
“Satu… dua… tiga.. lempar,” ujar perekam video memberi aba-aba disertai tawa puas.
Video berdurasi 29 detik itu sontak mendapatkan kecaman dari sejumlah netizen. Mereka mengutuk aksi yang dilakukan oleh dua orang pekerja tersebut.
Bahkan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku marah dan memerintahkan direksi PT Pertamina (Persero) mengusut tiga pekerja yang melempar seekor anjing ke rawa berisi buaya di Nunukan, Kalimantan Utara. Menurut Erick, semua binatang tidak boleh diperlakukan seperti itu.
“Saya sangat terkejut, dan marah. Ketika perlakuan kepada binatang, termasuk yang di berita, dan kebanyakan ada di Indonesia. Harus dijaga,” kata Erick di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (17/6/2023).
Ia juga telah menyaksikan langsung proses diskusi yang dilakukan bersama dengan Pertamina dalam mengusut kejadian ini.
“Saya melihat kejadian diskusi dengan direksi Pertamina, untuk mengambil tindakan tegas, setegas-tegasnya karena ini ada UU Perlindungan Binatang. Apakah kucing-kelinci, apakah semua itu harus ada perlindungan yang tetap,” kata Erick.
“Jadi saya berharap, individu ataupun perusahaan yang saya cek itu bukan Pertamina, tapi kontraktor yang ada di Nunukan, saya minta tindakan tegas karena ini biadab,” tegasnya.
Baca juga: Erick Thohir Marah! Minta Pertamina Usut Pekerja Lempar Anjing ke Buaya di Nunukan
HT