Putin Tingkatkan Persenjataan Nuklir Setelah Tangguhkan dari Pakta New Start
Internasional

Putin Tingkatkan Persenjataan Nuklir Setelah Tangguhkan dari Pakta New Start

Channel9.id-Jakarta. Dalam pernyataannya untuk menyambut hari raya Pembela Tanah Air dan sehari menjelang setahun pasukannya menginvasi Ukraina selama setahun, Presiden Rusia Vladimir Putin akan secara rutin memperhatikan peningkatan persenjataan nuklirnya, Kamis (23/2).

Baca juga: Tokoh-tokoh Dunia Respon Penangguhan Rusia dari Pakta START

Pengumuman ini diutarakan setelah ia menyatakan Rusia menangguhkan partisipasinya pada pakta keamanan senjata nuklir New START bersama AS.

“Seperti sebelumnya, kami akan terus memperhatikan peningkatan persenjataan nuklir kita,” ujar Putin. Persenjataan nuklir yang dimaksud Putin sendiri adalah rudal nuklir darat, laut, dan udara.

“Kami alam terus memproduksi massal sistem rudal hipersonik berbasis udara Kinzhal dan juga rudal hipersonik berbasis laut Zirkon,” kata Putin dalam pidatonya yang dirilis oleh Kremlin pada hari Kamis.

Rusia dijadwalkan akan memulai latihan militernya dengan Cina di Afrika Selatan pada Jumat mendatang dan telah memberangkatkan kapal fregat yang dilengkapi dengan rudal hipersonik.

Menjelang tanggal 24 Februari, yang mana merupakan hari jadi setahun invasi Rusia ke Ukraina, Putin dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden sempat silat lidah jarak jauh yang menunjukkan dunia bahwa konflik ini jauh dari kata selesai, bahkan lebih mengarah ke skenario terburuk yang semua orang tak inginkan, perang nuklir.

Deklarasi Putin yang menyatakan bahwa Rusia menangguhkan partisipasinya dalam pakta keamanan senjata nuklir New START patut menjadi perhatian dan tak boleh dianggap hanya ancaman belaka saja. Jika situasi semakin menegang, untuk saat ini, bukan tidak mungkin skenario terburuk bisa saja terjadi dan ini semua tentunya akan berdampak kepada dunia secara luas.

Menanggapi ancaman dari Putin tersebut, Biden mengatakan bahwa ia sendiri tak menyangka bahwa Putin benar-benar berpikir kalau ia akan menggunakan senjata nuklir.

Walaupun begitu, sedikit berita yang cukup melegakan datang dari Kementerian Pertahanan Rusia bahwa Rusia tak sepenuhnya menarik diri dari pakta tersebut dan masih menyetujui batas rudal nuklir, dan juga akan terus memberi tahu Amerika Serikat tentang perubahan pada persenjataannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

85  +    =  94