Channel9.id-Jakarta. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menegaskan, erupsi susulan di Gunung Tangkuban Parahu masih dapat terjadi. Namun, potensi landasan erupsi diperkirakan masih berada di sekitar dasar kawah.
Hendra Gunawan, Kabid Mitigasi Gunung Berapi PVMBG, dalam pesan singkat yang beredar Jumat malam (26/7) menyatakan, karena potensi landasan erupsi masih berada di dalam kawah, status Gunung Tangkuban Parahu belum perlu dinaikkan ke level Waspada. “Kecuali nanti ada potensi radius landaan erupsi yg membesar,” katanya.
Saat ini, ujar Hendra, dasar utama untuk menentukan status gunung adalah data yang terekam saat ini.
Gunung Tangkuban Perahu mengalami erupsi pada Jumat petang (26/7). Gunung setinggi 2.082 mdpl ini menyemburkan kolom abu hingga 200 meter dari atas puncak.
Hendra menjelaskan, tipikal erupsi Gunung Tangkuban Parahu adalah freatik. Ini tampak dari semburan lumpur dingin warna hitam dari Kawah Ratu.
Sebelumnya, erupsi sejenis terjadi pada Oktober 2013 dengan landaan erupsi hanya di dalam lubang kawah.
Sejak tahun 2017 hingga 2019, pada sekitar bulan Juni-Juli, di sana selalu terpantau adanya gempa uap air atau asap. Ini diduga karena berkurangnya air tanah akibat perubahan musim. Akibatnya, air tanah yg ada mudah terpanaskan, dan sifatnya erupsi pendek.
Sejak pertengahan Juli, PVMBG melalui Pos Pengamatan sudah menyampaikan peringatan kepada pengelola kawasan untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
Kemungkinan, erupsi seperti Oktober 2013 masih bisa terjadi. PVMBG juga sudah mengirim surat peringatan tentang kemungkinan erupsi terjadi tiba-tiba.
Menurut PVMBG, radius aman erupsi, seperti halnya freatik Oktober 2013, adalah sekitar 500 meter dari kawah.