Nasional

PWNU NTB Siap Kerahkan Ibu-Ibu untuk Program Makan Bergizi Gratis

Channel9.id – Jakarta. Jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat (PWNU NTB) menegaskan komitmennya untuk mendukung program prioritas Pemerintah Nasional, Makan Gizi Gratis (MBG). Salah satunya dengan mengerahkan ibu-ibu.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) Muhammad Faesal mengatakan kader NU, khususnya dari Muslimat dan Fatayat NU, akan menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan program ini.

Untul diketahui, Fatayat NU merupakan badan otonom di bawah naungan NU untuk kalangan perempuan muda.

“Ini kami kembangkan dengan segala variabel dan instrumen di dalamnya. Itulah sebabnya PBNU mendukung program pemerintah, yaitu Makan Bergizi Gratis bagi siswa dan santri,” kata Faesal dalam Konferensi Wilayah (Konferwil) ke-XIV PWNU NTB di Pondok Pesantren Qamarul Huda, Desa Bagu, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu (18/1/2025).

“Insyaallah kami akan ada di dalamnya. Itu nanti pekerjaan ibu-ibu Muslimat dan Fatayat. Biar tidak menyakiti suami menjadi pengurus. Karena kami pengurus NU gajinya pas-pasan,” imbuhnya.

Faesal menjelaskan, ada empat fokus utama yang menjadi landasan kerja seluruh jajaran pengurus NU. Pertama, memperkokoh transformasi Ahlussunnah wa Jamaah (Aswaja), pengembangan kualitas sumber daya manusia, peningkatan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi, serta penguatan organisasi kelembagaan dan jaringan.

“Seluruh kader NU dikirim ke Eropa, China dan berbagai belahan dunia untuk memastikan kualitas SDM bisa bersaing dan menjawab tantangan begitu besar,” katanya.

Faesal menargetkan dalam lima tahun ke depan jajaran pengurus NTB yang telah dikirim ke luar negeri untuk pengembangan SDM memiliki doktor uranium, doktor perkapalan, dan doktor persenjataan.

“Meskipun jumlahnya sedikit jika kita bandingkan dengan doktor Pendidikan Agama Islam ya. Oleh karena itu saya mengingatkan selalu diskusi untuk peningkatan SDM,” tegas Faesal.

Faesal mengeklaim 56,9 persen warga Indonesia mengaku sebagai warga NU. Menurut dia, jumlah warga NU di Indonesia mencapai 159 juta orang.

“Tapi jumlah dokter kita baru 1.900 orang. Artinya satu dokter harus melayani berapa juta orang. Maka terus kami lakukan pengembangan kualitas SDM. Termasuk pengembangan SDM struktur NU melalui kaderisasi,” tandasnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan PWNU NTB optimis bahwa program MBG akan menjadi langkah awal untuk mencetak generasi emas di NTB dan Indonesia secara umum.

“Program ini bukan hanya tentang memberikan makanan bergizi, tetapi juga tentang membangun masa depan bangsa yang lebih sehat, cerdas, dan berkualitas,” kata Faesal.

HT

Tagged

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  20  =  27