Lifestyle & Sport

Ragu Saat Diajak Nongkrong? Jangan-Jangan Pertemananmu Toksik

Channel9.id-Jakarta. Pandemi COVID-19 memang masih ada. Namun, mengingat kasus positif cenderung menurun dan gejalanya lebih ringan, banyak orang yang lebih berani untuk sekadar jalan-jalan atau _hang out_. Nah, di Sabtu sore ini, ada temanmu yang mengajak nongkrong. Ya, mumpung malam Minggu, di mana malam hari terasa lebih panjang karena besok libur kerja.

Namun, alih-alih merasa senang diajak nongkrong, Kamu malah malas dan enggan untuk pergi. Pasalnya, Kamu merasa ada saja hal yang membuat dirimu tak nyaman. Sayangnya, kerap kali Kamu kesulitan untuk menolak ajakan itu sehingga tetap nongkrong. Pulang dari sesi nongkrong itu, Kamu malah jadi sedih, cemas, bahkan stres.

Kalau situasi itu Kamu hadapi, jangan-jangan Kamu sedang terjebak dalam pertemanan yang toksik atau toxic friendship? Sayangnya, Kamu mungkin tak menyadari bahwa pertemananmu toksik dan harus dihindari.

Kalau pertemanan seperti itu dipertahankan, Kamu lebih mungkin mengalami penurunan kualitas hidup di masa mendatang. Kamu bisa mengalami depresi dan meragukan diri sendiri, serta sebagainya. Nah, maka dari itu, penting bagi Kamu untuk mengetahui tanda-tanda pertemanan yang toksik. Dengan begitu, Kamu bisa membatasi interaksi atau menghindari orang-orang toksik. Ingat, Kamu punya hak untuk memilih dengan siapa Kamu bertemanan. Kelilingilah dirimu dengan orang-orang yang tidak toksik.

Adapun tanda-tanda pertemanan toksik antara lain berikut ini.

1. Meragukan kepercayaan yang terjalin
Kepercayaan merupakan fondasi pertemanan. Sebab Kamu dan teman mesti saling menjaga rahasia satu sama lain. Jika temanmu tak bisa dipercaya, misalnya dengan berbohong atau ingkar janji, hubungan tak lagi bisa bertahan lama. Selanjutnya, Kamu bakal sulit lagi percaya kepada temanmu,. Hal ini bisa menjadi tanda awal bahwa pertemanan sudah tak lagi sehat.

2. Self-centered
Pertemanan seharusnya berjalan dua arah. Jika apa pun yang dilakukan tanpa mempertimbangkan dirimu, dan apalagi semuanya berpusat pada dirinya, maka ini tanda bahwa pertemanan yang toksik. Misalnya, tempat dan waktu nongkrong disesuaikan dengan keinginan temanmu tanpa mempertimbangan dirimu. Ini tentu toksik, mengingat Kamu menjadi pihak yang harus selalu mengalah dan mengikuti keinginannya.

3. Tak lagi nyaman
Bertemu teman seharusnya membuat perasaanmu lebih baik. Selain bersenang-senang, Kamu juga bisa curhat kepada mereka—misalnya. Namun, kala Kamu tak nyaman menghabiskan waktu bersamanya, ini juga pertanda bahwa hubungan pertemanan yang toksik. Kamu malah merasa cemas, khawatir, dan takut pada setiap reaksi yang akan ia tunjukkan atas apa yang Kamu lakukan. Kalau hal ini terjadi terus menerus, Kamu bisa stres. Oleh karenanya, Kamu mesti waspadai hal ini.

4. Jadi benci diri sendiri
Selain itu, tanda lain bahwa pertemananmu toksik ialah Kamu jadi benci pada diri sendiri. Emosi ini muncul karena Kamu tak bisa mengekspresikan emosi dengan leluasa ketika bersama mereka. Kamu jadi harus banyak berpura-pura ketika bersama mereka. Jika ini lama dipendam, maka Kamu bisa benci pada diri sendiri.

Nah, itulah sejumlah tanda yang menunjukkan pertemanan yang toksik. Bagaimanda dengan pertemananmu? Apakah Kamu bakal tetap mengiyakan ajakan nongkrong di kemudian hari?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9  +  1  =