Politik

Ramai Baliho Politisi, Budayawan Hingga Ulama Beri Sindiran

Channel9.id-Jakarta. Budayawan Sujiwo Tejo menilai pemasangan baliho tokoh politik secara masif akhir-akhir ini, dianggap tak memberi solusi atas kesulitan rakyat di masa pandemi Covid-19. Asal tahu saja, saat ini banyak baliho politisi yang bertebaran di berbagai daerah. Diantarnya, Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, hingga Agus Yudhoyono.

Budayawan Sujiwo Tejo membuat cuitan langsung ditujukan Puan Maharani yang balihonya bertebaran di beberapa kota. Ia menilai baliho tersebut bisa dimanfaatkan rakyat kecil untuk membuka usaha kaki lima dan menciptakan lapangan kerja baru.

“Menjadikan baliho-baliho itu sebagai tenda kaki lima membuat lapangan kerja baru: tukang cat, tukang jahit, dan lain-lain,” tuturnya di Twitter, Minggu, 8 Agustus 2021.

“Bahan balihonya bisa cepat-cepat dimanfaatkan rakyat untuk tenda kaki lima UMKM: Soto Lamongan, dan lain-lain,” cuit Sujiwo Tejo melanjutkan.

Selain itu, budayawan yang kerap dijuluki ‘Presiden Jancukers’ itu meminta aparat TNI turun tangan untuk menurunkan baliho Puan lantaran masa jabatan Presiden Jokowi masih lama.

Baca juga: Relawan Jokowi Kritik Pemasangan Bliho Pejabat Publik di Daerah

“Kudukung penuh bila TENTARA kembali turun tangan turunkan baliho-baliho yang tak sesuai rasa senasib pandemi. Tak etis pada Presiden Jokowi yang sisa masa jabatannya masih lama,” tulisnya.

Baliho Puan Maharani memang terpasang di berbagai lokasi di Solo dan sekitarnya. Di antaranya di Jalan Yos Sudarso, Jalan Baki-Solo, Jalan Bhayangkara, Jalan Veteran, Jalan Ronggowarsito, RM Said dan lainnya.

Sebelumnya, unggahan dimaksudkan menyindir juga dilakukan KH. Mustofa Bisri atau Gus Mus di halaman Instagram-nya, Sabtu, 7 Agustus 2021. Ia mengunggah kolase foto yang menampilkan situasi yang bertentangan. Pada bagian atas merupakan foto-foto baliho Puan, Airlangga, Muhaimin, dan Agus. Bagian bawahnya, merupakan foto-foto nakes yang sedang berjibaku menyelamatkan nyawa pasien Covid-19. Lalu ada satu foto baliho yang bertuliskan, “Billboard ini kami dedikasikan buat anak yatim.”

Tidak ada keterangan pada unggahan foto Gus Mus. Ia hanya memberikan emotikon senyum terbalik melihat fenomena maraknya baliho.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno meragukan efektivitas baliho para politikus yang mulai terpasang di berbagai daerah. Justru menurutnya, baliho-baliho tersebut malah mendapat reaksi negatif dari publik. Mereka dianggap tak memberi solusi atas kesulitan rakyat di masa pandemi Covid-19.

“Mestinya ada turunan program, buka kantor partai di pusat sampai daerah sebagai tempat warga mencari pertolongan, dari mulai yang kekurangan obat dan yang terdampak ekonomi,” ujar Adi, Senin, 9 Agustus 2021.

Adi menilai, bila para politikus sibuk membantu rakyat, maka bukan tak mungkin makin banyak rakyat berpihak kepada mereka.

“Kalau itu (beri bantuan) dilakukan, maka baliho nggak cuma mejeng di pinggir jalan bahkan bisa diminta pasang di rumah warga karena mreka dianggap dewa penolong,” ucap Adi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  58  =  61