Channel9.id-Jakarta. Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-75 akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Meski digelar saat pandemi Covid-19, perayaan HUT RI tidak akan mengurangi kekhidmatan dan kemeriahan dengan adanya berbagai kegiatan kenegaraan.
Hal itu disampaikan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono dalam acara Konferensi Pers Terkait Peringatan HUT ke-75 Republik Indonesia, di Jakarta, Kamis (06/08).
“Memasuki bulan Agustus ada beberapa kegiatan kenegaraan, mulai dari tanggal 13, 14, 15, dan 17, di mana nanti tanggal 13 ada kegiatan acara di Istana mungkin memberi penganugerahan tanda jasa. Lantas sebagaimana kita ketahui tahun-tahun lalu ada Paskibraka, nanti kita tetap kukuhkan tetapi di sini agak sedikit berbeda,” jelas Heru.
Selain itu, pengukuhan Paskibraka tahun ini hanya akan diikuti oleh 8 orang yang telah terpilih pada tahun 2019 lalu. Seperti diketahui, seleksi Paskibraka tahun ini ditiadakan sebagai bagian dari protokol pencegahan penyebaran pandemi Covid-19.
“Bapak Presiden akan mengukuhkan anak-anak muda kita yang 8 orang, selanjutnya yang mewakili tingkat provinsi itu akan dilakukan pengukuhan via video conference. Sehingga generasi muda tetap bisa memberikan apresiasinya melalui Paskibra yang akan nanti dilanjutkan dengan mereka bertugas pada tanggal 17 Agustus baik itu penaikan maupun penurunan bendera,” jelasnya.
Setelah itu, pada tanggal 14 Agustus 2020, Presiden Joko Widodo dijadwalkan untuk menyampaikan pidato kenegaraan di MPR/DPR. Heru menegaskan, panitia bersama dengan MPR/DPR akan tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat.
“Mungkin minimalis. Ruangannya dari total 100 persen, harus (diisi hanya) 50 persen. Itulah menjadi tantangan bagi kami kita semuanya untuk bisa menghadapi ini, bekerja produktif tetapi semua pesan kegiatan tersampaikan,” imbuhnya.
Sementara itu, acara puncak pada tanggal 17 Agustus 2020, Heru menjelaskan akan digelar berbagai acara baik berupa hiburan maupun edukasi kepada masyarakat. Rangkaian acara itu akan disiarkan melalui televisi sebelum upacara peringatan detik-detik proklamasi dimulai.
“Prosesnya adalah penaikan bendera tetap kami lakukan. Kami memutuskan di Istana sangat minimalis, artinya pengibar bendera dari Paskribraka hanya 3 orang, ditambah mungkin cadangan. Pasukan yang ada selama ini, tahun lalu cukup penuh di lapangan Istana, maka (tahun ini) setiap perwakilan matra itu hanya ada 5 orang,” ungkapnya.
Terkait dengan undangan, ucap Heru, meski secara fisik tidak mengundang, tetapi tetap dapat diikuti oleh para pejabat, undangan VVIP dan juga masyarakat secara virtual.
“Tahun lalu kami mengundang masyarakat di Istana bisa hadir secara fisik. Tahun ini kami siapkan undangan bagi masyarakat sebanyak 17.845 undangan untuk seluruh warga yang ingin menyaksikan langsung dari media elektronik,” jelasnya.
Tak hanya itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Kementerian BUMN akan mengadakan lomba-lomba untuk memeriahkan HUT RI.
“Jadi nuansa ini kita berkreasi, bukan menjadi hambatan kondisi new normal ini, tetapi marilah kita kreatif untuk menghadapi ini semua. Ini kan tidak bisa kita tolak, tetapi harus kita hadapi, tentunya dengan semangat kita, dengan IT yang ada. Jadi kami tetap melaksanakan upacara di Istana dan undangan yang hadir secara fisik di Istana sangat sangat terbatas,” tandasnya.