Internasional

Ratusan Ribu Warga Israel Turun ke Jalan usai 6 Sandera Hamas Tewas

Channel9.id – Jakarta. Sekitar 700 ribu warga Israel melakukan aksi demonstrasi pada Minggu (1/9/2024). Mereka memprotes Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas tewasnya enam sandera Hamas di antara reruntuhan bangunan di Gaza.

Dilansir dari Aljazeera pada Senin (2/9/2024), bentrokan keras meletus antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan di Tel Aviv. Ratusan ribu warga yang marah memenuhi jalanan dan menuntut Netanyahu untuk segera menyepakati gencatan senjata dengan Hamas agar segera memulangkan para sandera yang masih hidup.

Laporan dari Reuters menggambarkan skala protes ini menjadi demonstrasi ini sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah negara itu.

Sementara, Forum Keluarga Sandera dan Warga Hilang Israel kepada CNN mengatakan sebanyak 550 ribu warga turun ke jalan di Tel Aviv. Sementara sisanya melakukan demonstrasi di sejumlah kota lainnya.

Salah satu penggerak demo menyatakan bahwa ini menjadi aksi demonstrasi terbesar di Israel sejak insiden 7 Oktober lalu. Mereka menyatakan sejak Minggu pagi sudah ada sekitar 300 ribo pedemo yang turun ke jalan-jalan di Kota Tel Aviv.

Berdasarkan rekaman video yang beredar di media sosial, beberapa pedemo mengibarkan bendera Israel dan ada pula yang mengusung poster-poster foto para korban sandera Hamas. Para pedemo meneriakkan “kami tidak akan meninggalkan mereka (sandera Hamas).”

Mereka juga berulang kali meneriakkan nama-nama para sandera yang tewas di Gaza. Para pengunjuk rasa di seluruh Israel telah menyerukan pemogokan umum untuk memberikan tekanan kepada pemerintah agar memperoleh kesepakatan pembebasan sandera.

“Eden, Carmel, Hersh, Ori, Almog dan Alex seharusnya sudah berada di rumah sekarang. Hidup,” kata walikota Tel Aviv Ron Huldai dalam sebuah posting di X, Minggu (1/9/2024), dikutip dari CNN.

Kemarahan warga Israel terpantik setelah militer Israel menemukan jasad enam sandera Hamas yang tewas di sebuah terowongan di Rafah, Gaza, pada Sabtu (31/8/2024).

Sejauh ini diperkirakan 97 dari 251 orang yang disandera Hamas sejak 7 Oktober 2023 lalu, masih berada di Gaza. Hamas membebaskan 105 warga sipil saat gencatan senjata pertama pada akhir November lalu, dan empat sandera dibebaskan sebelum itu.

Hingga kini perundingan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang dimediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat belum membuahkan hasil.

Pekan lalu, perundingan berakhir buntu setelah Israel mengajukan syarat kontrol penuh pada perbatasan Koridor Philadelphi antara Jalur Gaza dan Mesir. Sementara Hamas menolaknya dan menegaskan pasukan Israel harus mundur secara penuh dari seluruh wilayah Gaza selama gencatan senjata.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6  +  2  =