Channel9.id-Jakarta. Pro kontra seputar penghapusan ujian nasional oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim masih menggema, Rektor Universitas Negeri Jakarta Dr. Komarudin Sahid, MSi., sebagai salah satu penganut pedagogik kritis mendukung ide penghapusan UN itu.
“Sesungguhnya kunci peningkatan mutu pendidikan itu ada pada proses, bukan pada ujian. Ujian itu alat ukur ketercapaian terhadap standar,” ujar Dr Komarudin yang mantan Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta ini.
Menurut Rektor UNJ, dirinya sangat mendukung pendidikan yang mengembangkan potensi peserta didik (siswa) seoptimal mungkin secara komprehensif yang sedang didengungkan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim. “Bukan pendidikan yang melulu diukur dari hasil ujian nasional, ranking berdasarkan ujian nasional,” katanya di Jakarta Jum’at (13/12/19).
Komarudin yang adalah Doktor bidang Penelitian dan dan Evaluasi Pendidikan ini mengatakan, bahwa tujuan ujian nasional untuk pemetaan idenya bagus namun puluhan tahun dengan ujian nasional tujuan itu tidak pernah tercapai.
Menurut Dr. Komaruddin dalam pelaksanaannya justeru terjadi distorsi. “Peraih skor ujian nasional tertinggi yang beberapa diantaranya penuh kebohongan karena mendapat bocoran jawaban atau terjadi ‘perselingkuhan’ yang menggelikan,” katanya.
“Perselingkuhan” yang dimaksud Dr. Komar tak lain adalah adanya usaha pemerintah daerah yang ingin berlomba-lomba meraih nilai UN terbaik demi nama baik daerahnya, lulusan peserta didik harus 100 persen, akibatnya mengorbankan proses pendidikan itu sendiri mencapai dasar-dasar kompetensi peserta didik.
Proses pembelajaran yang memberdayakan siswa atau peserta didik, menurut Komarudin memiliki akar historisnya di Universitas Negeri Jakarta. “UNJ penganut pedagogik kritis,” katanya.
Pedagogik kritis yang yang disebutkan Rektor UNJ ini memiliki akar yang panjang. UNJ yang sebelumnya bernama IKIP Jakarta, memiliki Prof Dr. Connie Semiawan, yang mencetuskan sistem CBSA atau cara belajar siswa aktif yang pada awalnya banyak ditentang tetapi teruji sampai sekarang.
Ada juga pemikiran almarhum Guru Besar UNJ Prof. Dr. HAR Tilaar, yang dibukukan dalam karyanya, Pedagogik Teoritis Untuk Indonesia.