Channel9.id-Jakarta. Rektor UNJ Dr. Komarudin Sahid, M.Si mengungkapkan empat sumber persoalan bottleneck dalam pendidikan nasional. Hal itu disampaikan dalam webinar yang diselenggarakan Forum Diskusi Pedagogik IKA UNJ pada Rabu (29/7/20).
Komarudin mengatakan, sumber pertama yakni mazhab pendidikan kita masih berorientasi pada pasar yang masih link and match dengan industri. Kedua, pendidikan dan pekerjaan belum memiliki relasi dengan kesejahteraan.
“Ketiga, anggaran pendidikan belum berpihak pada pendidikan itu sendiri. Keempat, inovasi belum tercapai,” ujarnya.
Maka, kata dia, penguatan pedagogik dalam dunia pendidikan di Indonesia sangat mendesak. Sebab menurutnya, sekarang ini semakin ditinggalkan oleh para pengambil kebijakan termasuk kampus-kampus penghasil guru atau eks-IKIP.
“Padahal, pendidikan adalah fondasi atau tiang pembangunan bangsa. Oleh karena itu, pengelolaan, jiwa, dan filsafat pendidikan harus dipengaruhi pemikiran pedagogik,”kata Komarudin.
Padahal tujuan pendidikan lebih mulia, ucap dia, yakni untuk memanusiakan manusia. Menurutnya, bagaimana pendidikan harus diarahkan untuk memuliakan kehidupan. “Tidak semata-mata untuk kerja atau kebutuhan industri,”tambah Komarudin.
Selain itu, kuatnya pengaruh ideologi tersebut, kata Komarudin, semua pihak pun termasuk pengama pendidikan selalu berbicara mengenai pendidikan yang berkorelasi pada pekerjaan atau kesejahteraan. “Ini sekarang sering muncul diskursus mismatch,” kata dia.
Menurut Komarudina, persoalan ekonomi bukan tidak penting, tapi akan menjadi bahaya jika semua diekonomisasikan.
Rektor UNJ itu juga menyoroti jika kebijakan anggaran pendidikan belum berpihak pada proses pendidikan itu sendiri.
“Anggaran pendidikan masih sangat kecil 20 persen untuk keseluruhan aktifitas pendidikan. Karena mayoritas anggaran untuk gaji pegawai,” tandasnya.
Forum Diskusi Pedagogik yang digagas oleh Ikatan Alumni Universitas Negeri Jakarta (IKA UNJ) ini menyelenggarakan diskusi bulanannya secara daring dengan tema Mengenali Sumber Persoalan Bottleneck Pendidikan Nasional Untuk Melampangkan Jalan Napas Pendidikan Indonesia.
IG