Hot Topic

Rektor UNJ: Pembelahan Masyarakat Membahayakan Bangsa

Channel9.id-Jakarta. Masyarakat Indonesia saat ini masih terjadi pembelahan. Pembelahan itu terjadi sejak Pilkada DKI kemudian Pilpres. Kalau upaya integrasi tidak segera dilakukan akan sangat berbahaya bagi keutuhan bangsa.

Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) DR. Komaruddin Sahid,. MSi mengatakan bahwa kondisi diatas merupakan tantangan besar bangsa Indonesia saat ini yang harus segera ditanggulangi bersama.

“Upaya integrasi bangsa itu sangat penting dalam situasi bangsa, ketika kita sebagai bangsa sedang menggelorakan Indonesia maju dan Indonesia emas tahun 2045” kata Rektor UNJ saat menjadi keynote speaker dalam pembukaan Semiloka dan MKNu yang diselenggaraksn ISNU DKI Jakarta di gedung UTC UNJ lt. 8, Jakarta (28/02).

Dalam kesempatan itu Rektor UNJ mengatakan tentang pentingnya pendidikan kebangsaan dijalankan dalam semua lingkungan sosial masyarakat Indonesia, terutama di lingkungan pendidikan. Pendidikan kebangsaan merupakan upaya yang sistematis untuk proses integrasi bangsa.

Selain itu Dr. Komaruddin menegaskan pula integrasi bangsa juga perlu didukung dengan peningkatan kemajuan ekonomi nasional. “Kita perlu menggenjot ekonomi nasional, di samping perlu adanya politik yang stabil, dan persatuan kesatuan yang harus dikuatkan,” jelasnya.

Untuk itu kata Rektor UNJ, Pendidikan akan membentuk dan mengedepankan nilai-nilai, yaitu moral acting dimana pengamalan Pancasila mesti bergerak dari knowing menjadi doing atau acting.

Hal ini penting karena Pasca reformasi terjadi proses peminggiran nilai-nilai Pancasila. Oleh karena Dr. Komaruddin menyatakan, reaktualisasi pendidikan Pancasila menjadi penting saat ini. Tentu saja metodenya tidak seperti zaman P4 waktu Orde Baru.

“kita perlu menegaskan ba hwa Pancasila itu merupakan esebsi moral banggi bangsa Indonesia sehingga harus menjadi kesadaran bersama,” tegasnya.

Apabila Pancasila menjadi nilai moral bersama bangsa, kemudian menjadi moral loving. Artinya ia menjadi moral feeling, menjadi rasa dan menjadi sikap.

“Sehingga Pancasila diwujudkan dalam kehidupan sehari -hari, dalam moral kebijakan berbangsa,” pungkas Dr. Komaruddin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

15  +    =  22