Oleh : KH Abdul Halim Mahfudz*
Channel9.id-Jakarta. Banyak manusia tidak menyadari betapa Allah SWT telah melimpahkan nikmat, rizki, kebahagiaan, dan kenikmatan dunia lainnya kepada setiap makhluk setiap hari. Allah menciptakan matahari yang terbit tiap pagi untuk menyinari bumi. Dan manusia menikmati matahari yang terbit, bulan yang temaram dan cuaca nyaman setiap hari, bahkan setiap detik.
Manusia beranggapan bahwa matahari terbit pagi hari, bulan merambat di langit di malam hari, dan cuaca nyaman itu terjadi secara alami. Memang begitulah “tugas” matahari, bulan dan dan cuaca. Manusia lupa bahwa ada yang menciptakan, menata dan mengatur mereka sebagai rahmat dan nikmat bagi manusia.
Ilmuwan memperkirakan bahwa di seluruh galaksi kita, ada lebih dari tujuh belas miliar planet yang mirip dengan planet kita di seluruh Bima Sakti. Bahkan ada planet antarbintang yang karena alasan tertentu dikeluarkan dari orbit aslinya dan mengembara di tengah ruang antarbintang, tanpa ikatan gravitasi dengan bintang lain.
Sejauh ini ilmu pengetahuan manusia mengenal ada delapan planet yang tidak memiliki cahaya sendiri. Mereka adalah Jupiter, Mars, Merkurius, Neptunus, Saturnus, Bumi, Uranus, Venus. Sampai tahun 2006, ilmu pengetahun mengenal ada satu planet lagi yaitu Pluto. Tetapi Pluto ditendang dari jajaran planet karena ukurannya yang kerdil dan karakternya yang khas.
“Tata surya” manusia juga begitu. Tahun 2022 lalu, PBB mengumumkan jumlah anak manusia di bumi Allah ini telah mencapai 8 miliar. Mereka diciptakan berbeda. Ada yang kulit cokelat, ada kulit putih, ada kulit hitam dan ada kulit merah. Ada mata hitam, mata cokelat, mata abu-abu, mata biru, dan ada mata hijau ketika melihat lembaran warna merah.
Perintah Allah hanya satu; beribadah pada Allah SWT! Dan para ciptaan Allah ini dilarang sombong, merasa diri lebih dari yang lain! Menyombongkan diri tidak ada gunanya. Hanya orang yang sombong yang merasa ada manfaatnya; ya, ketika dia masih hidup dan merasa lebih dari orang lain!
Kesombongan tidak ada manfaatnya ketika seseorang dicabut nyawanya dan dia tidak menjadi siapa-siapa lagi. SemogaTuhan Yang Maha Kuasa melindungi kita semua dengan mensyukuri nikmat dan tidak menjadi kufur nikmat!
*Pengasuh Pondok Pesantren Seblak, Jombang, Jawa Timur