Channel9.id – Jakarta. Direktur Eksekutif Komite Pemberantasan Mafia Hukum (KPMH) Muannas Alaidid berkomentar terkait acara reuni yang digelar pada Kamis 2 Desember 2021.
Menurutnya acara tersebut dari tahun ke tahun makin sepi peminat. Meski panitia sesumbar akan dihadiri jutaan massa, faktanya makin ke sini sudah tidak banyak peminat.
“Ini nyata publik sudah tidak lagi mendukung, setidaknya ini bukti jualan agama demi politik sudah gak laku, yang tersisa hari ini hanyalah mereka yang berlatar belakang dari 2 (dua) ormas terlarang yaitu setidaknya anggota FPI dan mereka yang pernah tergabung di Hizbut Tahrir atau ex HTI yang selalu mendominasi menjadi panitia dan penggagas acara reuni ini tiap tahunnya,” kata Muannas, Kamis 2 Desember 2021.
Baca juga: (video) Reuni 212 Tetap Digelar di Patung Kuda Meski Belum Kantongi Izin
Muannas Alaidid menuturkan bahwa acara Reuni 212 yang digelar di tengah pandemi juga sangat tidak pantas dan melukai perjuangan para dokter, relawan serta semua pihak khususnya mereka yang menjadi korban karena ancaman Virus Covid19 ini yang belum tahu kapan berakhir.
“Kalau niatnya baik reuni harusnya sewa gedung atau tempat dan tetap jaga protkes untuk keselamatan bersama, bukan malah di jalan-Jalan, kalau perlu Gubernur Anies turun tangan fasilitasi mereka karena sejak lahirannya Gerakan 212 ini beliau yang paling diuntungkan menjadi mesin pendukung suara sejak Pilkada 2017 lalu bahkan modal untuk pemilihan Presiden 2024 mendatang,’ katanya.
“Menurutnya meski ada unsur tindak pidana Pasal 510 KUHP ayat 1, yang bisa saja dijerat ke mereka yang tetap turun ke jalan tanpa izin yakni soal mengadakan keramaian umum dan mengadakan pawai di jalan umum saya yakin pihak Kepolisian dan petugas akan tetap mengedepankan pendekatan yang komunikatif dan persuasif terhadap mereka, semua ini dilakukan demi keselamatan kita bersama dari ancaman pandemi,” pungkasnya.
HY