Channel9.id-Kediri. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Pembinaan Ideologi Pancasila di Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri, Jawa Timur, Rabu, (18/10/2023). Tidak hanya Civitas Akademika, Pembinaan Ideologi Pancasila juga diikuti sekitar 1.000 santri di lembaga pendidikan terbesar di Jawa Timur itu.
Kepala BPIP Yudian Wahyudi pun mensosialisasikan “Salam Pancasila” kepada ribuan peserta.
“Salam Pancasila merupakan salam kebangsaan yang diadopsi dari “Salam Merdeka”, yang dicetuskan Bung Karno”, ujarnya.
“Salam Pancasila” kemudian dipopulerkan kembali oleh Ibu Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri. Salam tersebut merupakan komitmen keselamatan lawan bicaranya tanpa memandang suku, agama, dan golongannya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
“Salam Pancasila tidak bertentangan dengan agama apapun termasuk agama Islam,”tegasnya.
Yudian melanjutkan, Indonesia memiliki kekayaan bangsa yang majemuk yang berideologi Pancasila. Bahkan Indonesia memiliki sejarah revolusi terbaik dan terhebat sepanjang sejarah manusia yaitu 59 detik dan tidak berdarah.
“Saya juga sampaikan, Proklamasi Indonesia adalah paling hebat, terbesar sepanjang sejarah umat manusia di muka bumi ini”, terangnya.
Dirinya menyebut Proklamasi Kemerdekaan Indonesia terjadi saat Perang Dunia II yang melibatkan negara setengah benua dengan teknologi militer canggih.
“Mari kita bandingkan dengan negara besar di muka bumi ini, supaya paham arti degan Pancasila yang begitu hebatnya”, tegasnya.
Ia menentang dengan oknum atau kelompok orang yang menolak Pancasila sebagai Ideologi negara. Ditegaskan Islam dan Pancasila tidak bertentangan namun memiliki kesamaan.
Sementara itu Rektor Universitas Islam Tribakti Lirboyo Reza Ahmad Zahid mengatakan dalam Seminar Pembinaan Ideologi Pancasila dengan tema “Penguatan Perguruan Tinggi Islam Berbasis Pesantren dalam Bingkai Pancasila” ini dapat memberikan pemahaman dan wawasan tentang ideologi Pancasila.
Reza meyakini mahasiswa Universitas Islam Lirboyo memiliki kompetensi tentang wawasan kebangsaan dan keagamaan. “Mereka tidak lepas dari kitab kuning (wawasan religi) dan selain itu ditambahkan dengan wawasan intelektual”, paparnya.
Ia juga mengakui ilmu pengetahuan dan teknologi sudah ada dalam kitab-kitab yang telah dipelajari.
Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Prakoso, M.M mengatakan diselenggarakannya PIP ini sebagai upaya meningkatkan pemahaman Pancasila terutama generasi Z atau milenial.
Prakoso juga berharap kepada peserta terutama mahasiswa untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya itu, ia juga mendorong kepada kampus agar nilai-nilai Pancasila dapat diimplementasikan melalui tridarma perguruan tinggi.
Asisten Administrasi Umum Kota Kediri Tanto Wijohari mengucapkan terimakasih kepada BPIP yang sudah menyelenggarakan Pembinaan Ideologi Pancasila di kampus Lirboyo.
“Kami berharap dengan kegiatan ini, dapat melahirkan Sumber Daya Manusia yang memiliki karakter Pancasila” ujarnya.
Baca juga: Pembumian Ideologi Pancasila, BPIP Gandeng UNESA
Meskipun demikian, pemahaman dan menguatan ideologi Pancasila dapat disosialisasikan kepada masyarakat umum, sehingga diharapkan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.