Nasional

Ricuh Asrama Papua di Surabaya, Khofifah: Saya Minta Maaf

Channel9.id-Jakarta. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang menimpa mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, pada 16-17 Agustus lalu. 

“Saya ingin menyampaikan permintaan maaf atas nama masyarakat Jatim, sekali lagi (kejadian tersebut) itu tidak mewakili masyarakat Jatim,” ujar Khofifah, di Surabaya, Senin (19/8).

Khofifah mengatakan, insiden tersebut dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Ia pun menyebut, oknum terebut diduga telah dengan sengaja memprovokasi massa sehingga terjadi insiden terhadap mahasiswa Papua.

“Yang terkonfirmasi ke beberapa elemen kemudian menimbulkan sensitivitas adalah kalimat-kalimat yang kurang sepantasnya terucap. Saya ingin menyampaikan bahwa itu sifatnya personal itu tidak mewakili masyarakat Jatim,” katanya.

Khofifah pun menjamin, masyarakat dan mahasiswa Papua yang tengah berada di Jawa Timur tetap dalam kondisi aman dan terlindungi dengan baik. 

“Seluruh mahasiswa Papua yang sedang studi di Jatim mereka akan terjaga keamanannya mereka akan terlindungi. Jadi saya berharap mereka bisa melanjutkan studinya dengan baik,” ujarnya.

Sebelumnya, Asrama Mahasiswa Papua, di Kalasan, Kota Surabaya, Jawa Timur digeruduk ratusan massa yang berasal dari sejumlah organisasi masyarakat (ormas) pada Jumat siang (16/8)

Ada yang mengenakan atribut ormas Front Pembela Islam (FPI) dan Pemuda Pancasila (PP). Namun, sebagian besar dari mereka mengenakan pakaian bebas.

Pengepungan Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Kota Surabaya, disebut bermula dari peredaran foto bendera merah putih yang rusak di depan asrama tersebut di sejumlah grup WhatsApp.

Polisi mencoba untuk negosiasi dengan mahasiswa Papua yang berada di asrama, namun para mahasiswa menolak dan memilih bertahan di dalam asrama. Polisi pun menembakkan gas air mata ke asrama, setelah mediasi tidak membuahkan hasil.

43 mahasiswa yang berada di asrama akhirnya dibawa ke Mapolrestabes Surabaya untuk dimintai keterangan. Namun, kini seluruh mahasiswa telah dikembalikan ke asrama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6  +    =  14