Risiko Menahan BAB dalam Waktu Lama
Lifestyle & Sport

Risiko Menahan BAB dalam Waktu Lama

Channel9.id-Jakarta. Pembatasan sosial hari ini tak seketat seperti di awal pandemi COVID-19. Buktinya, saat ini masyarakat di Ibu Kota, yang padat penduduk, tak lagi harus berjarak antar-individu di dalam transportasi publik seperti bus. Bahkan pulang-pergi kerja kerap berjubel orang di dalam bus. Selain itu, kemacetan lalu lintas juga sulit dihindari. Di tengah kemacetan seperti ini, seseorang berpotensi harus menahan buang air, termasuk buang air besar (BAB). Kamu mungkin pernah melakukannya.

Perlu Kamu ketahui, BAB merupakan mekanisme alami untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Adapun menahan BAB sesekali sebetulnya bukanlah bahaya besar. Namun, jika dilakukan terlalu sering dan menjadi kebiasaan, ini akan berisiko bagi kesehatan. Sistem pencernaan dan organ sekitarnya pun akan terkena imbasnya.

Adapun masalah kerap muncul karena kebiasaan tersebut di antaranya sembelit, perut kembung dan sakit. Selain itu, pada sejumlah kasus, bisa menyebabkan kematian. Selain itu, berikut ini akan dikelaskan akibat kelamaan menahan BAB.

1. Feses mengeras
Komposisi feses antara lain 75% air, bakteri, sisa makanan yang tak bisa dicerna, sel-sel mati, lemak, garam, hingga lendir. Air merupakan kandungan utamanya, sehingga tak heran bila feses bergerak dengan mudah di sepanjang usus dan mudah pula dikeluarkan melalui rektum. Sementara itu, jika BAB ditahan, feses akan mengeras dan kering lantaran tubuh menyerap kandungan airnya. Kondisi ini memungkinkan feses jadi sulit dikeluarkan dan memicu sembelit.

2. Kerja usus lambat
Menahan BAB terlalu lama bisa memperlambat bahkan menghentikan pergerakan usus. Perlu Kamu ketahui, meski Kamu tak makan, usus tetap menghasilkan sedikit cairan encer dan lendir. Jadi usus tak benar-benar kosong. Di waktu bersamaan, feses yang masih cair itu bisa melewati feses yang padat, yang sudah lama. Sehingga gumpalan feses semakin besar dan Kamu pun merasa sakit saat BAB.

Jika hal itu dibarengi dengan kebiasaan banyak makan, usus besar akan membengkak karena penumpukan feses yang mengeras. Pada ujungnya, hal ini bisa membuat usus besar atau sobek.

3. Infeksi bakteri
Perlu Kamu catat, menahan BAB sama saja dengan menumpuk racun di dalam tubuh. Pada gilirannya, ini akan bisa merusak dan melukai usus besar, lo. Jika feses keluar melewati luka atau robekan pada usus atau rektum, maka ada kemungkinan terjadi infeksi. Karena ini, usus bisa terinfeksi, radang, dan terisi nanah. Infeksi ini bisa menekan usus dan menghambat aliran darah mengalir melalui dinding usus. Hal ini bisa menyebabkan jaringan usus kekurangan darah dan bisa mati perlahan. Kondisi ini akan terus berlangsung hingga dinding otot usus menipis, lalu pecah. Hal Ini memungkinkan nanah yang mengandung bakteri di dalam usus bocor ke organ lainnya.

Nah, itulah sejumlah bahaya menahan BAB. Kamu sebaiknya jangan biasakan menahan BAB. Jadi, Kamu sangat disarankan untuk langsung BAB saat harus BAB. Adapun jika Kamu BAB berdarah, sulit BAB dalam 7—10 hari, sembelit, diare dan muntah, nyeri pada anus dan ujung usus besar, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2  +  7  =