Channel9.id-Jakarta. Ekonom senior Rizal Ramli menyoroti kenaikan iuran BPJS Kesehatan hingga 100 persen yang ditetapkan pemerintah per 1 Januari 2020.
Menurut mantan Menko Kemaritiman, masih ada cara-cara lain yang bisa diambil pemerintah guna memperbaiki keuangan BPJS Kesehatan tanpa menaikan iuran.
“Satu, kurangi beban bunga surat utang yang 8,34 persen. Kalau dikurangi 1,5 persen saja, bisa dapat uang Rp 29 trilliun. Cukup buat nutupin BPJS,” papar Rizal Ramli disela-sela seminar nasional Ekonomi Indonesia di IAIN Surakarta, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo Kamis (7/11).
“Tapi ini gak punya nyali, gak punya kemampuan. Gak bisa negosiasi surat utang, bisanya bebani rakyat,” ujarnya.
Rizal menuturkan, pengurangan beban bunga bukan satu-satunya jalan yang bisa ditempuh untuk memperbaiki keungan BPJS. Ia menyebut beberapa negara dianggap memiliki tunjangan kesehatan yang lebih baik.
“Di seluruh dunia, BPJS itu ada kontribusi pegawai sama kontribusi perusahaan sebesar empat sampai enam kali. Singapura dan Malaysia begitu, sehingga keuangan BPJS jauh lebih sehat,” tutur Rizal.
Kedua, Rizal menyarakankan agar BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan digabung.
“Konsep awal menggabungin dua-duanya (BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan), kalau itu digabungi saling mendukung,” ucap Rizal.
“Itu karena BPJS Ketenagakerjaan surplus banyak, ngapain bikin dua kita bikinnya satu masuknya sama untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja dan rakyat biasa,” tandasnya.