Channel9.id-Jakarta. Media Sosial saat ini telah menjadi lebih emansipatif dan egaliter, karena dapat langsung menyuarakan pandangan individu ke ruang publik. Menteri Komunikasi dan Informatika (kominfo) Rudiantara mengajak semua kalangan menggunakan media sosial dengan bijak agar tidak mengubah budaya Indonesia yang toleran dan ramah.
Rudiantara mengatakan menjadi penting untuk membedakan kaidah penulisan antara menulis secara ilmiah, dan hanya sebatas di media sosial. Sebab, menulis di media sosial terkadang kurang mencerminkan budaya Indonesia.
“Kita tidak bisa ekspek mengikuti kaidah penulisan yang profesional, tapi yang diadakan disini (IDN Times) adalah bukan hanya menulis di media sosial yang karakteristiknya hanya terbatas. Saya apresiasi, ” kata Menteri Rudiantara dalam acara Indonesia Writers Festival 2019 oleh IDN Times di Kampus Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Jum’at (06/09/2019).
Teknologi bisa memberikan dampak positif dan negatif yang seringkali ditemukan di berbagai platform media sosial. Rudiantara melihat sebagian pengguna media sosial atau netizen Indonesia, ketika membuat postingan atau unggahan status tidak lagi mencerminkan adab dan budaya sebagai bangsa yang beragam.
“Konsen kita itu sebetulnya di media sosial sudah gak ada tatakrama, gak ada adab, gak ada budaya, kadang udah gak tau ini sebetulnya orangnya siapa yang menulis,” jelas Rudiantara.
Menteri Rudiantara menambahkan, kegiatan seperti yang dilakukan ekosistem dari IDM Times ini, menjadi salah satu bentuk kampanye berliterasi dengan baik di media sosial. Menurutnya, kegiatan yang berhubungan dengan literasi atau dunia tulis menulis menjadi penting, terutama di lingkungan akademik.
“Saya mengapresiasi karena menulis itu tidak mudah, dia memainkan otak kanan dan otak kiri, ada imajinasi ada penulisan. Penulisan harus terstruktur, tapi membuat suatu karya tulis itu harus komprehensif. Artinya harus mempunyai imajinasi,” pungkasnya.