Rumah Peristirahatan Terakhir Pelaut yang Gugur Saat Perang
Lifestyle & Sport

Rumah Peristirahatan Terakhir Pelaut yang Gugur Saat Perang

Channel9.id-Jakarta. Bangkai kapal laut sisa perang dunia kedua dianggap sebagai situs sejarah dan makam pejuang yang gugur.

Perang Dunia kedua merupakan salah satu konflik paling mematikan dalam sejarah manusia. Konfliknya pun tidak hanya terbatas di daratan, lautan juga menjadi tempat konfrontasi banyak kekuatan besar dunia. Berbagai pertarungan di lautan menyisakan banyak situs makam berupa bangkai kapal.

Salah satu penemuan terbaru lokasi sisa kapal yang sudah berada di dasar laut adalah kapal selam HMS Triumph oleh tim penyelam Yunani. Berdasarkan catatan resmi wahana perang tersebut telah dinyatakan hilang dalam jalankan tugas pada 1942. Sebelum kapal menjadi bagian dari ekosistem laut, HMS Triumph berperan dalam misi rahasia selama tahun-tahun konflik.

Timmy Gambin, pakar arkelologi martim dari University of Malta yang pernah meminpin ekspedisi pencarian kapal lain di Malta, menyebut bahwa 64 awak kapal HMS Triumph harus mendapatkan penghormatan dan pengakuan sebagai salah sebuah kuburan perang maritime. Gambin menyebut bahwa penemuan kapal harus juga memberitahu keluarga awak kapal yang gugur.

Situs bangkai kapal ini mendapat pengakuan internasional sebagai tempat yang dilindungi karena dianggap sebagai makam pahlawan banyak prajurit. Sehingga tindakan yang menyentuh makam ini seperti pencurian logam-logam atau relik seperti persenjataan dianggap sebagai vandalism dan tindakan terlarang.

Kendati demikian, tempat peristirhatan terakhir awak kapal ini sering menjadi sasaran kapal-kapal yang melakukan pencurian material atau relik dari sisa kapal. Dilansir dari Reuters, insiden paling baru terkait pencurian makam ini terjadi di perairan Malaysia oleh kapal asal Tiongkok.

Dikabarkan bahwa kapal Inggris dari perang dunia dua, HMS Prince of Wales dan HMS Repulse tenggelam akibat torpedo kapal Jepang pada 1941, menjadi operasi illegal pencurian. Musium nasional angkatan laut inggris menyampaikan protes dan kecaman terhadap hal tersebut pasalnya pencurian yang dilakukan oleh kapal Tiongkok hanya berdasarkan keuntungan pribadi telah mengusik situs sejarah dan makam prajurit yang gugur.

Otoritas Malaysia, Malaysian Maritime Enforcement Agency (MMEA) menyebutkan bahwa kapal itu membawa 32 awak yang terdaftar di Fuzhou, Tiongkok. Penyelidikan terhadap kapal tersebut menemukan logam dan amunisi dari bangkai kapal Inggris.

(FB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2  +  7  =