Channel9.id-Surabaya. Pemerintah resmi menetapkan harga terbaru swab RT-PCR sebesar Rp 275.000 untuk daerah Jawa dan Bali. Sementara harga test PCR untuk daerah di luar Jawa dan Bali dipatok senilai Rp 300.000.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Abdul Kadir menyebut, penetapan harga tertinggi PCR tersebut berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan hasil evaluasi Kementerian Kesehatan dan pihak terkait.
Baca juga: Kemenkes: Tes PCR Jadi Rp275.000 untuk Jawa-Bali
Penurunan harga PCR tersebut pun sejalan dengan rencana pemerintah untuk menerapkan syarat wajib PCR untuk pengguna semua moda transportasi baik, di darat, laut, dan udara, hingga air. Kebijakan tersebut akan direalisasikan menjelang libur natal dan tahun baru (Nataru).
Hari ini Rumah Sakit di Provinsi Jawa Timur mulai memberlakukan harga baru tes PCR yaitu Rp 275 ribu. Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jatim, dr Dodo Anando MPh mengatakan kebanyakan warga yang melakukan tes PCR untuk keperluan penerbangan. Sebab, untuk perjalanan kereta api masih menggunakan antigen.
“Ya untuk penerbangan, orang-orang bepergian yang membutuhkan PCR. Kalau kereta api nyatanya masih pakai antigen. Antigen masih Rp 95 ribu,” kata dr Dodo, Kamis (28/10/21).
Dodo menambahkan sementara tes PCR untuk pemeriksaan COVID-19 saat ini memang menurun. Hal ini seiring dengan terus menurunnya kasus COVID-19 di Jatim dan Surabaya.
“Kalau untuk di RS kan pasien sudah banyak yang nol, yang datang ke RS nol, ada pun diperiksa tidak mengarah ke COVID. Ini kan untuk memenuhi syarat naik pesawat terbang,” jelasnya.
Bahkan, lanjut Dodo, di SE Kemenkes disebutkan jika tes PCR gratis untuk tracing dan testing lewat puskesmas. Dimana testing dan tracing di puskesmas tidak berbayar.
“Jadi bukan tugas RS lagi. Bisa saja gratis karena disubsidi pemerintah,” ujarnya.
Terkait apakah tidak mengalami kerugian saat harga tes PCR kembali diturunkan untuk ketiga kalinya, dr Dodo memastikan jika kerugian tidak begitu signifikan. Karena selama kasus COVID-19 turun, pasien yang akan periksa PCR juga menurun.
Sebelumnya Dodo mengatakan, jika yang terpenting saat ini adalah seluruh RS di Jatim mengikuti SE Kemenkes. Dodo mempersilakan para direktur mengatur, sebab bagaimana pun juga mau tidak mau harus dijalankan.