Rusia Ancam Kapal-Kapal Asing yang Masuk Pelabuhan Ukraina
Internasional

Rusia Ancam Kapal-Kapal Asing yang Masuk Pelabuhan Ukraina

Channel9.id – Jakarta. Rusia memperingatkan bahwa kapal-kapal yang berlayar ke pelabuhan Laut Hitam berpotensi akan dianggap sebagai target militer Kremlin, Kamis (20/7/2023).

Ukraina sendiri mengatakan bahwa mereka telah membangun rute perkapalan demi meneruskan ekspor gandum. Hal ini disebabkan Kremlin telah menarik diri dari kesepakatan yang mengizinkan pengiriman makanan dari pelabuhan-pelabuhan Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Rabu bahwa seluruh kapal yang berlayar ke Ukraina berpotensi membawa kargo peralatan militer untuk Kyiv.

“Kapal laut dari negara-negara asing itu akan dianggap terlibat dalam perang dalam konflik Ukraina ini,” lanjutnya.

Dalam pernyataannya melalui Telegram, pihak kementerian mengatakan bahwa mereka akan mengadopsi kebijakan ini terhadap kapal-kapal yang ada di Laut Hitam mulai dari hari Rabu jam sembilan malam.

Masih belum diketahui apa yang akan dilakukan Rusia terhadap kapal-kapal asing yang berlabuh di pelabuhan Laut Hitam.

Rusia juga mendeklarasikan daerah tenggara dan barat laut perairan internasional Laut Hitam tidak aman untuk sementara waktu ini.

Di lain sisi, Ukraina mengatakan bahwa mereka sedang menyiapkan rute perkapalan yang baru via Romania.

Baca juga: Kepala Spionase Rusia dan Amerika Bahas Konflik Ukraina

“Tujuannya adalah untuk memfasilitasi pengiriman internasional yang di daerah barat daya Laut Hitam,” ujar Vasyl Shkurakov, Menteri Masyarakat, Wilayah dan Pembangunan Infrastruktur Ukraina dalam suratnya ke badan pelayaran PBB, Organisasi Maritim Internasional.

Tanggapan Amerika Serikat

Kabar mengenai kebijakan baru ini juga disebutkan oleh pihak Gedung Putih Amerika Serikat sebagai plot mengkambing hitamkan Ukraina. Dalam pernyataannya ia mengatakan bahwa Rusia mempertimbangkan untuk menyerang kapal sipil di pelabuhan dan akan menyalahkan Ukraina terhadap serangan tersebut.

“Menurut info yang kami dapatkan, terindikasi bahwa Rusia telah menanamkan ranjau laut tambahan di sekitar akses masuk pelabuhan-pelabuhan Ukraina,” ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional Geudng Putih, Adam Hodge.

Selain itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Matthew Miller juga mengatakan bahwa Rusia menggunakan “perdagangan makanan” sebagai senjatanya. Pernyataan ini ia lontarkan pasca serangan ke kota pelabuhan Ukraina di Odessa selama dua hari berturut-turut.

“Saya rasa sudah jelas untuk kita semua bahwa Rusia memanfaatkan ‘perdagangan makanan’ sebagai senjata perangnya,” ujar Miller kepada wartawan.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8  +  1  =