Channel9.id-Jakarta. Setelah beberapa waktu lalu drone mata-mata Amerika Serikat jatuh di Laut Hitam karena jet tempur Rusia, petinggi militer AS menyebutkan kalau pengambilan drone akan sulit karena kemungkinan sudah tenggelam jauh ke dasar laut, Kamis (16/3).
Dalam insiden kontak pertama antar dua negara adidaya tersebut, Amerika Serikat menyebutkan bahwa pesawat jet Su-27 Rusia menabrak drone MQ-9 milik AS. Sementara itu, Rusia mengatakan bahwa jet mereka sama sekali tak menabrak drone AS, namun karena drone AS itu sendiri yang tiba-tiba melakukan manuver berbahaya di depan jet mereka.
“Drone itu kemungkinan sudah tenggelam cukup dalam, jadi segala operasi pengambilan drone itu dari sudut pandang teknis memang sangatlah sulit,” ujar Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley mengatakan kepada wartawan.
Ia mengatakan bahwa proses ini akan memakan waktu selama beberapa hari sebelum Amerika Serikat dapat memastikan secara pasti ukuran puing-puing yang tenggelam di Laut Hitam yang kedalamannya mencapai sekitar 1,219 sampai 1,524 meter.
Rusia mengatakan kalau mereka akan mencoba untuk mengambil sisa-sisa drone tersebut, namun mereka pun juga mengatakan bahwa prosesnya pasti akan sangat sulit.
“Saya tak tahu apakah kami dapat mengambilnya atau tidak, tapi hal ini memang harus dilakukan. Dan pastinya kita akan usahakan hal ini. Saya harap, tentunya, proses pengambilan ini berjalan sukses,” ujar Sekretaris Dewan Keamanan Kremlin Nikolai Patrushev mengatakan kepada saluran TV Rossiya-1.
Baca juga: Amerika Serikat Sebut Jet Rusia Telah Jatuhkan Drone AS di Laut Hitam
Milley mengatakan bahwa Amerika Serikat sudah mengambil langkah preventif jikalau memang drone tersebut berhasil diambil oleh Rusia.
“Kami cukup yakin dengan apapun yang berharga dari drone itu sudah tak ada lagi,” ujar Milley.
(RAG)
