Channel9.id-Afghanistan. Terjadi sebuah ledakan di dekat gedung agensi keamanan utama Afghanistan di Kabul dan melukai dua orang dan seorang penjaga di hari Rabu (4/8/2021).
Ledakan di dekat markas Keamanan Direktorat Nasional terjadi setelah beberapa jam sebelumnya terjadi ledakan mobil dan bentrokan di dekat distrik diplomat di Kabul yang mana menewaskan 8 orang termasuk si tersangka.
Masih belum ada yang mengakui siapa yang bertanggung jawab atas serangan di hari Rabu ataupun di Selasa malam, namun serangan itu terjadi di tengah-tengah keadaan negara yang sedang kacau balau disaat kelompok Taliban semakin mendorong kampanye dan menguasai sebagian besar daerah di Afghanistan.
Baca juga: AS Luncurkan Program Ungsi Untuk Warga Afghanistan
Pertempuran juga semakin memanas di sekitar kota Herat, dekat daerah perbatasan Iran, dari arah bart dan juga di Lashkar Gah dan Kandahar di Selatan.
Ledakan bom pada Selasa malam dan juga serangan tembakan di Kabul bertujuan untuk menyerang Menteri Pertahanan Bismillah Mohammadi dan politikus lainnya. Pasukan pemerintah adu baku tembak dengan kelompok bersenjata yang tak dikenal selama lebih dari empat jam.
Juru bicara militer Afghanistan mengatakan kalau status darurat sudah diumumkan di Lashkar Gah dan pasukan pemerintah sudah mendapatkan bantuan dari AS.
“Pasukan khusus sudah dikirimkan ke sana. Mereka dalam kondisi yang semangat,” tutur juru bicara pasukan Afghanistan, Jenderal Ajmal Omar Shinwari kepada Reuters.
Kehilangan Lashkar Gah akan menjadi serangan telak ke Afghanistan yang sudah memfokuskan pasukannya untuk melindungi daerah-daerah strategis setelah mengorbankan distrik-distrik pinggirannya kepada Taliban.
Banyak keluarga yang meninggalkan rumahnya di ibu kota provinsi Helmand disaat pemerintah Afghanistan mengerahkan pasukannya untuk melancarkan serangan balasan.
PBB pada hari Selasa melaporkan ada setidaknya 40 warga sipil yang tewas di Lashkar Gah dalam kurun waktu 24 jam.
Kelompok Taliban telah mengambil alih radio dan stasiun TV di kota tersebut dan mengunjungi rumah-rumah warga untuk memastikan mereka tidak membantu pemerintah.
(RAG)