Channel9.id-Jakarta. Status Maros Pangkep Geopark sebagai salah satu situs Geopark dunia telah resmi oleh badan kebudayaan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) UNESCO. Keputusan tersebut diambil pada pertemuan eksekutif ke-216 di Paris, Prancis tahun lalu.
Laman Resmi UNESCO mencatat bahwa lokasi yang terletak di selatan pulau Sulawesi ini mencakup 44.6% wilayah tanah dan 55.4% perairan dengan total area sebesar 5.077.25 Km2. Maros Pangkep sendiri disebutkan memiliki beberapa bagian yang terhubungan wisata air Kapoposang dan konservasi laut Liukang Tipabbiring.
Situs geopark ini merupakan rumah bagi 1,437 spesies Flora dan Fauna, termasuk 153 spesies endemic khusus wilayah Sulawesi. Selain itu tempat ini merupakan habitat bagi 52 spesies langka dan dilindungi. Disebutkan juga bahwa situs ini memiliki 3 bentang alam menarik yakni, susunan Karst Maros Pangkep, Thrust Melange di Bantimala, dan terumbu karang di Spermonde.
Pemberian gelar resmi geopark merupakan upaya global dalam rangka mengakui warisan geologis yang dianggap penting. Geopark sendiri, menurut UNESCO, adalah berfungsi sebagai rumah untuk masyarakat setempat dan menggabungkan elemen konservasi lingkungan yang dipadukan dengan akses luar dari masyarakat. Tidak luput juga pengembangan berkelanjutan harus jadi elemen penting dari pengelolaan situs geopark.
Dilansir dari Tempo.co, Gubernur Sulawesi Selatan menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih terkait pengakuan resmi UNESCO (25/05). Dia menyerukan ajakan untuk semua pihak untuk terus bekerja sama dan melindungi objek wisata special di provinsinya. Proses pengakuan resmi situs Maros Pangkep Bersama dengan 17 situs lainnya sudah berlangsung sejak 2015.
Baca juga: Dekranas Gelar Pelatihan UMKM di Kawasan Geopark dan Pertambangan Sumut
Sejalan dengan statement tersebut, Deddy Irfan Bachri, general manager pengelolaan situs Maros Pangkep, menyebutkan bahwa status warisan dunia memberikan perhatian khusus untuk perlindungan Maros Pangkep. Harus ada sinergi antara pariwisata, edukasi masyarakat, dan konservasi alam yang berkelanjutan.
“Tempat ini memiliki karakterisitik special di bidang geodiversitas, biodiversitas, dan kekayaan budaya,” ungkap dia.
(FB)