Nasional

Saksi Ungkap Kronologi Meninggalnya Randi

Channel9.id-Jakarta. Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sulawesi Tenggara, Marsono menceritakan kronologi saat Randi, mahasiswa Haluoleo, terkapar dalam aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Sultra, Kamis (26/9).

Marsono sebagai pemimpin aksi mengaku awalnya situasi demonstrasi berjalan kondusif. Kemudian, situasi menjadi ricuh saat Polisi menembakan gas air mata ke arah massa.

“Mendadak dalam situasi yang tenang itu, polisi mendadak menjadi brutal, berkali-kali gas air mata ditembakkan,” kata Marsono kepada wartawan, Kamis (26/9).

Setelah itu, barisan yang Marsono pimpin berkerumun, dan menghampiri Randi yang tiba-tiba terkapar. Mulanya, kata dia, kawan-kawan di sekitar menduga Randi terkapar karena kehabisan oksigen.

“Baru kemudian kita semua tahu ada lubang di dada Randi ketika sudah sampai di Korem,” kata dia. Dalam pengakuannya, lubang di dada sebelah kanan Randi sedalam empat sentimeter.

Saat ini Marsono, berada di RS menunggu jenazah Randi. Pihak keluarga, kata dia, sudah bersepakat untuk tidak melakukan autopsi jika melibatkan RS Bhayangkara.

“Kami memandang mereka (RS Bhayangkara) satu barisan dengan polisi, ada independensi yang tidak steril di sana,” ungkap Marsono.

Diketahui, Himawan Randi, mahasiswa Fakultas Perikanan Haluoleo dikabarkan tewas dengan lubang di dada kanannya. Kuat dugaan Randi tewas diterjang peluru.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Tenggara AKBP Harry Goldenhardt membenarkan Randi meninggal. Namun pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab Randi tewas.

“Benar ada yang meninggal, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait hal tersebut,” ujarnya saat dikonfirmasi.

(VRU)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

35  +    =  44