Channel9.id-Jakarta. “Samawa”, film yang mengangkat tema kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dibintangi oleh Badriyah Afiff dan Alexzander Wlan akan segera tayang di bioskop mulai 27 Februari 2025. “Samawa” mengusung isu sosial yang sensitif namun relevan, namun sarat pesan mendalam lewat cerita yang menggugah emosi penonton.
“Banyak isu sosial yang sebenarnya terjadi di sekitar kita, tetapi tidak banyak dibahas karena dianggap tabu atau kontroversial,” kata Ganank Dera, penulis sekaligus sutradara film ‘Samawa’ kepada wartawan, beberapa waktu yang lalu
”Kami ingin membuka ruang dialog bagi masyarakat untuk melihat fenomena ini dari berbagai sisi, tanpa memberikan penilaian mutlak,” tambahnya.
Ganank juga menegaskan bahwa ‘Samawa’ tidak hanya menyoroti aksi kekerasan dalam rumah tangga tetapi juga mencoba mengupas kompleksitas hubungan pelaku dan korban.
“Film ini bukanlah pembenaran terhadap KDRT, tetapi sebuah upaya untuk memaparkan bahwa fenomena ini ada dan lebih rumit dari yang terlihat di permukaan. Kami serahkan penilaian kepada penonton,” tambahnya.
Kisah Samawa berfokus pada perjalanan Yura (diperankan Badriyah Afiff), seorang perempuan Jawa yang menikah dengan Andi (diperankan Alexzander Wlan). Kehidupan rumah tangga mereka yang awalnya harmonis perlahan berubah menjadi penuh konflik karena dosa-dosa tersembunyi yang dilakukan Andi. Bergenre drama religi, film ini mengupas perjuangan Yura untuk mencari makna Sakinah, Mawaddah, Warahmah (SaMaWa) dalam keluarganya.
Ganank mengungkapkan bahwa cerita film ini terinspirasi dari realitas pernikahan. “Kita sering mendengar doa SaMaWa dalam setiap pernikahan, tetapi menjaga itu tidaklah mudah. Konflik seperti KDRT, perselingkuhan, dan perceraian menjadi tantangan besar. Film ini adalah refleksi dari perjuangan banyak pasangan muda yang rentan terhadap masalah tersebut,” ujarnya.
Alexzander Wlan, pemeran Andi, mengaku mendapatkan banyak pelajaran dari proses mendalami karakternya sebagai pelaku KDRT. “Saya harus riset mendalam untuk memahami sisi psikologis dan agama pelaku KDRT. Ternyata ada banyak tendensi yang memicu tindakan seperti itu,” ungkapnya. Menurut Alexzander, proses syuting berjalan cukup emosional, terutama saat harus menjalani adegan konflik yang intens.
Sementara itu, Badriyah Afiff, pemeran Yura, mengungkapkan bahwa salah satu tantangan utama selama syuting adalah adegan KDRT. “Pas syuting adegan itu, aku sampai sempat kena beneran. Aku memang gampang biru kalau kena benturan, tapi aman kok karena semuanya sudah diarahkan dengan baik,” katanya. Ia juga menyebut adanya kasus KDRT yang viral saat mereka syuting menjadi salah satu inspirasi dalam mendalami peran.
Ganank memberikan kebebasan kepada para aktor untuk mengeksplorasi emosi mereka selama proses syuting. “Kami mengusahakan semuanya sesuai skrip, tetapi saya juga memberi ruang untuk improvisasi agar akting mereka lebih terasa natural. Hasilnya sungguh di luar ekspektasi saya,” ujarnya. Menurut Alexzander, pendekatan ini membuat mereka sebagai aktor bisa lebih bebas mengekspresikan karakter masing-masing.
Film Samawa tak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menjadi media refleksi tentang pentingnya memperjuangkan keharmonisan keluarga. “Ada banyak orang yang takut menikah karena trauma hubungan. Lewat film ini, kami ingin menunjukkan bahwa memperjuangkan hubungan itu memang sulit, tetapi sangat berarti,” tutup Ganank.
Baca juga: Angkat Isu KDRT, Trailer dan Poster Film ‘Samawa’ Dirilis
Kontributor: Akhmad Sekhu