Channel9.id – Jakarta. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar resepsi antariman dan antarperadaban dalam rangka menyambut kunjungan Grand Sheikh Al-Azhar (GSA) Dr. Ahmed El-Tayeb dari Mesir di Hotel Pullman Central Park, Jakarta Barat, Rabu (10/7/2024). Resepsi bertajuk “Inter-Faith and Inter-Civilizational Reception” ini mengundang tokoh-tokoh dan umat antaragama.
GSA berkunjung ke Indonesia atas undangan Presiden Jokowi. Dalam kunjungannya, ia didampingi oleh rombongan yang cukup besar berjumlah enam belas orang, salah satunya adalah Sekjen Hai’at Kibar Ulama’ al-Azhar atau Ikatan Ulama Senior Al-Azhar, Sheikh Abbas Shuman.
Dalam acara resepsi antariman dan antarperadaban ini, turut hadir tokoh-tokoh dari organisasi lintas keagamaan, seperti Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan (HAAK) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Agustinus Heri Wibowo, tokoh Buddha Bhikkhu Nyana Suryanadi Mahathera, dan pemuka agama Hindu Jero Mangku Gede Pastika.
Sementara, Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo yang diagendakan hadir, diwakili oleh Ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Gomar Gultom bersama Sekjen PGI Jacky Manuputty.
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, bersama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga hadir dalam acara ini.
Dalam pidatonya, Bhikkhu Nyana Suryanadi Mahathera menyampaikan terima kasih kepada PBNU atas terjaganya toleransi dan moderasi di Indonesia.
“Dalam membangun hubungan antarmanusia, termasuk antara pemeluk agama yang berbeda, acara ini cukup membahagiakan kami dengan bisa merefleksikan semangat yang memberikan kekuatan untuk terus bersama-sama dan saling bergandengan,” ujarnya.
Bhikkhu Nyana mengatakan, dialog antaragama saat ini sangat penting dilakukan. Sebab dialog merupakan salah satu cara untuk mengatasi tantangan global yang dihadapi bersama seperti ketidakadilan, kemiskinan, dan konflik.
“Ini adalah kesepakatan berharga untuk kita untuk saling memahami dan memperkaya keberagamaan. Kami meyakini kami telah mendapatkan kekuatan jalan moderasi, jalan tengah sebagai pendekatan untuk menghindari jalan ekstrem yang telah digaungkan guru besar yang hadir di acara ini,” terangnya.
Ia juga mengatakan, Grand Syekh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb adalah inspirasi bagi umat Buddha karena telah menyebarkan betapa besarnya nilai-nilai kemanusiaan untuk terus membuka hati agar terus bersama-sama.
Berdasarkan informasi yang diterima, acara resepsi antariman dan antarperadaban ini dihadiri oleh sekitar 2.000 orang. Selain itu, acara ini juga disiarkan secara online melalui zoom dan diikuti oleh sekitar 300 ribu pengurus dan warga NU se-Indonesia.
Sebagai informasi, Al-Azhar dipimpin oleh seorang Grand Imam Syaikh Al-Azhar, dengan puncak kredibilitas keilmuan yang diakui oleh para ulama Al-Azhar. Grand Imam Syaikh Al-Azhar adalah pemilik otoritas tertinggi di Al-Azhar yang dipilih oleh ulama-ulama senior Al-azhar.
Grand Sheikh Azhar Dr. El Tayeb merupakan seorang ulama dan sufi yang pernah menimba ilmu di Universitas Sorbonne, Paris. Kedudukan Grand Sheikh di Mesir setara dengan Perdana Menteri, meskipun lingkup kekuasaannya hanya sebatas di bidang agama. Oleh karena itu, kunjungan GSA selalu disambut dengan protokol kenegaraan.
Dengan banyaknya jumlah pengajar dan mahasiswa yang ada, menjadikan Al-Azhar sebagai sumber utama ilmu pengetahuan bagi seluruh umat Islam dalam lingkup global.
HT