Sarah Sechan Ungkap Tantangan Adaptasi Dialek Batak Saat Syuting Film ‘Wasiat Warisan’
Lifestyle & Sport

Sarah Sechan Ungkap Tantangan Adaptasi Dialek Batak Saat Syuting Film ‘Wasiat Warisan’

Channel9.id-Jakarta. Membintangi sebuah film tentu ada tantangan tersendiri. Apalagi dialeknya harus khusus kental dialek Batak-nya. Demikian dengan aktris dan presenter Sarah Sechan yang membagikan pengalamannya saat terlibat dalam produksi film ‘Wasiat Warisan’ yang berlatar kawasan Danau Toba, dimana Sarah menyebut adaptasi dialek Batak menjadi tantangan tersendiri.

Sebagai aktris berdarah Sunda, ia harus menjalani persiapan intensif agar dialognya terdengar autentik yang kental dengan dialek Batak-nya.

Sarah Sechan mengaku sempat ragu saat ditawari peran yang mengharuskannya berdialek Batak. “Saya sempat berpikir, ini mesti casting ulang kali ya, karena kan aku Sunda pisan,” kata Sarah saat konferensi pers acara gala perdana film ‘Wasiat Warisan’ di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (26/11/2025).

Menurut dia, berdialek Batak-nya tidak boleh dibuat-buat dan harus berdialek dengan tepat.

Meskipun sang ibu, Kusmiati Sechan, memang pernah tinggal dan bersekolah di Medan, Sarah menyadari dialek Medan dan Samosir memiliki perbedaan, seperti halnya perbedaan dialek Sunda di Bandung dan Ciamis.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Sarah mendapatkan bantuan dari “acting coach” dan “speech coach” . Ia juga secara aktif mendengarkan percakapan rekan-rekan sesama pemain di lokasi syuting.

Namun, di tengah fokusnya pada pendalaman dialek, Sarah mengungkapkan adanya gangguan yang datang dari lawan mainnya, Derby Romero.

Ia berkelakar, Derby menjadi “pengganggu” yang menguji fokusnya selama syuting. Salah satu kejadian lucu terjadi ketika ia harus mengucapkan satu kalimat penuh dalam bahasa Batak;

“Jadi ada satu dialog aku pakai bahasa Batak Mangharoani di kuburannya bapak sama mamaknya Tarida (karakter yang diperankan Sarah di film Wasiat Warisan),” kata Sarah.

Saat ia mencoba mengucapkan kalimat tersebut dengan intonasi yang benar, Derby Romero (yang dalam film berperan sebagai karakter adik Tarida yang bernama Togar) berbisik di sampingnya.

Sarah Sechan menggambarkan bisikan Derby tersebut menggunakan intonasi Sunda. Gangguan itu yang mengacaukan konsentrasi Sarah Sechan karena bertolak belakang dengan dialek serius yang harus ia sampaikan dalam bahasa Batak.

Selain itu, Derby juga sering menakut-nakutinya dengan cerita hantu dan cerita jorok di lokasi yang keramat.

“Aku kalau bisa, kalau diajak main film lagi (dengan Derby), mau, tapi jangan satu scene,” seloroh Sarah.

Di luar dinamika yang menguji kesabaran tersebut, Sarah Sechan mengaku bisa langsung menyatu dengan perannya (Tarida).

Ia menemukan bahwa dinamika keluarga dalam cerita film, yang meliputi konflik dan kehangatan, sangat mirip dengan kondisi keluarganya sendiri.

Hal ini, ditambah dengan suasana syuting yang hangat dan bantuan dari seluruh pemain dan kru, membuat proses adaptasinya terhadap karakter Tarida—anak perempuan pertama yang memiliki tanggung jawab besar—berjalan dengan baik.

Sarah menutup pemaparannya sembari mengucap harapan agar perannya di film ‘Wasiat Warisan’ membuatnya berkesempatan memenangi penghargaan Piala Citra dari Festival Film Indonesia di masa mendatang.

Film ‘Wasiat Warisan’ siap tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 4 Desember 2024.

Kontributor: Akhmad Sekhu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

29  +    =  39