Channel9.id-Jakarta. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyoroti perkembangan dua wilayah administrasi, salah satunya DKI Jakarta dimana lima kota administratif di daerah khusus ini berada pada zona risiko tinggi atau merah. Satu kabupaten pada zona risiko sedang.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, mengatakan situasi di wilayah DKI Jakarta perlu mendapatkan perhatian masyarakat dan pemerintah daerah memerhatikan kondisi wilayah secara serius. “Terlihat bahwa pada minggu lalu, 19 Juli, ada 33 persen atau dua wilayah, yaitu Jakarta Pusat dan Jakarta Barat, dengan risiko tinggi yaitu merah,”ujarnya, Selasa, 28 Juli 2020.
Wiku mengatakan pada Minggu, 26 Juli, ada lima kota di Jakarta yang risiko tinggi. “Ini harus kita cermati bersama. “Bahkan pada Minggu, 21 Juni, ada satu daerah yang zona tidak terdampak yaitu Kepulauan Seribu sekarang sudah menjadi risiko sedang,” kata dia.
Dia mengajak untuk melihat lebih detail kondisi DKI Jakarta. Dalam satu minggu terakhir kasusnya meningkat cukup drastis menjadi 2.679 dari minggu sebelumnya di angka 1.880. “Ini adalah peningkatan yang cukup pesat. Di sebelah kiri bawah, kami bisa melihat gambaran distribusi kelompok umur dari Covid-19. Terlihat pada usia 18 sampai dengan 59 tahun jumlahnya yang positif adalah 80 persen,” ujar Wiku.
Menurut Wiku, itu adalah kontribusi kasus positif pada kelompok umur dari 18 sampai 59. Sedangkan kalau dilihat dari yang meninggal sisi usia, ternyata di atas 45 tahun jumlah cukup besar yaitu 80 persen. “Artinya, penularan bisa terjadi di kelompok usia relatif produktif dan korban meninggal justru pada usia lanjut,” kata dia.
Selanjutnya, ia mengatakan kasus positif relatif hampir sama pada kelompok laki-laki sebanyak 52,3 persen, sedang kelompok perempuan adalah 47,87 persen. Namun, kalau dilihat dari yang meninggal, jenis kelaminnya terbanyak adalah laki-laki 61,26 persen, sedangkan pada perempuan 38,74 persen. Itu menunjukkan bahwa semua pihak harus menjaga kelompok rentan terutama pada usia lanjut, dan juga pada kelompok berjenis kelamin laki-laki.
“DKI Jakarta telah melampaui standar WHO dalam melakukan pengujian sehingga jumlah kasus yang tergambarkan juga cukup besar,” kata Wiku.
Hingga Selasa, 28 Juli 2020, total ada 102.051 kasus Covid-19 sejak kasus pertama pada 2 Maret 2020. Jumlah itu akibat adanya penambahan 1.748 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Sebanyak 1.748 kasus baru itu didapatkan setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 22.563 spesimen dari 15.222 orang yang diambil sampelnya. Total sudah dilakukan pemeriksaan 1.417.322 spesimen dari 823.168 orang yang diambil sampelnya.