Channel9.id – Jakarta. Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) sudah bergerak ke Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat untuk mengusut kerusakan hutan, termasuk dugaan pembalakan liar atau illegal logging. Langkah ini dilakukan usai publik menyoroti jutaan kayu gelondongan ikut hanyut terbawa banjir saat bencana di tiga provinsi tersebut.
“Tim Satgas PKH juga sudah mulai bergerak dari mulai kemarin sudah bergerak di tiga wilayah itu, baik itu di wilayah Aceh, di wilayah Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung (Kejagung), Anang Supriatna, di Kompleks Kejagung, Jakarta, Jumat (5/12/2025).
Anang mengatakan, Satgas PKH diterjunkan di wilayah yang diduga terjadi praktik pembalakan liar.
“Satgas PKH mendatangi beberapa lokasi yang diduga adanya perbuatan-perbuatan yang merusak lingkungan hidup sehingga rusaknya ekosistem,” tuturnya.
Namun, Anang belum menjelaskan ihwal adanya keterkaitan antara perusahaan-perusahaan pertambangan dengan dugaan pembalakan liar. Ia mengatakan saat ini tim masih dalam tahap pengecekan asal kayu gelondongan dan kondisi hutan di tiga provinsi tersebut.
“Ini khusus terkait dengan kawasan hutan ini yang rusaknya, apakah nanti di situnya (lokasi) ada tambang atau nanti sedang didalami,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan saat ini pemerintah sudah menerjunkan Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) untuk menyelidiki asal usul ribuan gelondongan kayu yang terbawa arus banjir dalam bencana tersebut.
“Saat ini Satgas Penertiban Kawasan Hutan sudah turun tangan menelusuri dugaan gelondongan kayu yang banyak terbawa arus banjir,” kata Pratikno dalam jumpa pers di Posko Nasional Penanggulangan Bencana di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu (3/12/2025).
Ia menyatakan pemerintah terus menelusuri pihak-pihak yang diduga melakukan pelanggaran melalui analisis citra satelit.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga memastikan pihaknya segera menurunkan tim untuk menyelidiki kayu gelondongan tersebut.
“Kami secara lisan, besok kami akan rapat bersama untuk menurunkan tim gabungan untuk melakukan proses penyelidikan dan pendalaman terkait peristiwa yang terjadi. Kalau ada pelanggaran hukum, akan diproses,” ujar Sigit.
Cuaca ekstrem telah memicu bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Publik menduga bencana yang menewaskan ratusan orang itu diakibatkan oleh dugaan praktik penebangan liar atau illegal logging.
Asumsi tersebut didasarkan oleh rekaman video yang memperlihatkan tumpukan ribuan potongan kayu ikut hanyut dalam banjir tersebut. Di video lainnya, ribuan potongan kayu tampak memenuhi Pantai Parkit di Kota Padang, Sumatra Barat, setelah banjir bandang terjadi di wilayah tersebut.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @antaranewscom, terlihat tumpukan kayu itu memenuhi area muara dan bibir Pantai Parkit pada Jumat (28/11/2025). Selain tumpukan kayu, berbagai sampah juga terlihat menumpuk di lokasi.
“Pada Jumat (28/11/2025), area muara dan bibir Pantai Parkit tertutup ribuan potongan kayu serta sampah hanyut lainnya. Kondisi ini mengganggu akses nelayan dan mengubah tampilan pantai secara signifikan,” demikian keterangan dalam unggahan itu.
HT





