Channel9.id, Jakarta – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut ada sosok yang ingin menempati kursi ketua umum menggantikan dirinya. Namun, menurutnya, para kader PDIP tidak mau posisinya digantikan oleh orang lain.
“Tapi anak buah ku nek ngene kabeh (kalau begini semua), emoh (saya enggak mau), lha terus ada yang kepengen, hoho, gileee,” ujar Presiden Kelima RI ini di acara HUT ke-52 PDIP yang berlangsung di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Jumat (10/1/2025).
Ia lantas kembali berseloroh dengan kader-kadernya apakah ingin ketua umum selain dirinya. “Mau enggak kalau sampean kepengen Niko (Niko Siahaan jadi Ketua Umum)?” tanya Megawati ke kadernya.
Sebelumnya, eks politikus PDIP Effendi Simbolon mengatakan Megawati harus mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PDIP. Menurutnya, hal itu sebagai bentuk pertanggungjawaban atas masalah hukum yang menimpa sekjennya dan berakibat pada citra buruk partai.
“Dia harus mengundurkan diri, sebagai bentuk pertanggungjawaban atas, ini kan masalah serius masalah hukum, bukan masalah sebatas etika yang digembar-gemborkan. Ini hukum, ya harus seperti Perdana Menteri Kanada aja mengundurkan diri hanya menyatakan bahwa ingin masuk ke negara bagian 51 saja,” ujar Effendi setelah menghadiri acara di Kementerian Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta, Rabu (8/1/2025).
Effendi menyebut evaluasi harus dilakukan dari ketua umum partai. Ia menyinggung perlu ada pembaharuan total kepengurusan PDIP, termasuk posisi ketua umum.
“Harus diperbaharui ya semuanya, mungkin sampai ke ketua umumnya juga harus diperbaharui, bukan hanya level sekjen ya. Sudah waktunya-lah, sudah waktu pembaharuan yang total ya,” terang Effendi yang beberapa waktu lalu dipecat PDIP
“Karena ini kan fatal ini, harusnya semua kepemimpinan juga harus mengundurkan diri. Kan partai itu kan bukan milik perorangan partai, itu kan diatur oleh UU Parpol, jadi harus dipertanggungjawabkan kepada publiknya juga,” lanjut Effendi.