Channel9.id – Jakarta. Sekjen DPN Pergerakan Indonesia, Abi Rekso Panggalih meminta Dr. Jaleswari Pramodhawardhani segera meminta maaf kepada Faisal Basri secara terbuka atas ucapannya.
“Dengan surat ini, saya meminta anda saudari Dr. Jaleswari Pramodhawardhani untuk meralat pernyataannya serta meminta maaf secara terbuka kepada saudara Faisal Basri. Karena cara-cara yang anda lakukan justru membangun antipati pendukung Jokowi yang berjuang dengan gagasan. Dan ingat, hal itu menunjukan inkompetensi dari perlakukan yang tidak sepatutnya,” ujar Abi dalam suratnya, Sabtu (5/9).
Abi menilai Jaleswari selaku pejabat Deputi V Kantor Staf Presiden, melontarkan ucapan yang tidak sepatutnya.
“Saya ulang verbatim dalam berita, agar tidak menjadi tuduhan. ‘Jaleswari mengungkapkan bahwa salah satu influencer yang pernah digunakan oleh KSP yaitu Faisal Basri. Menurut dia, fungsi influencer itu sendiri untuk memberikan masukan kepada pemerintah terkait kebijakan-kebijakan yang ada’. Berita ini dirilis oleh IDN Times, 3 September 2020,” kata Abi.
Menurut Abi, tuduhan Jalaswari sebagai pejabat Deputi V Kantor Staf Presiden kepada seorang Faisal Basri semakin memperburuk komunikasi Istana kepada loyalis Jokowi.
“Sebagai orang yang mendukung Presiden Jokowi sejak 2014, saya begitu malu sekaligus resah jika kapasitas pejabat di Kantor Staf Presiden seperti anda. Apakah anda sadar, bahwa tuduhan anda sebagai pejabat Deputi V Kantor Staf Presiden kepada seorang Faisal Basri semakin memperburuk komunikasi Istana kepada loyalis Jokowi dan rakyat Indonesia secara luas?,” lanjutnya.
Menurut Abi, apa yang dilontarkan Faisal Basri murni pendapat akademik. Terlepas hal itu dianggap menguntungkan atau merugikan pemerintah.
“Dan itu seratus persen independen dan imparsial,” tegasnya.
Abi pun membandingkan apa yang dialami Faisal Basri dengan dirinya. Bila pernyataan itu dilontarkan kepada Abi, dirinya akan memproses hal itu dalam proses hukum.
“Saudari Jaleswari yang terhormat, andaikan tuduhan serupa datang kepada saya. Maka tidak segan saya mempertanyakan keabsahan dari pernyataan itu di mata hukum. Meski saya percaya, seorang Faisal Basri tidak akan menempuh jalan itu,” katanya.
Abi pun mengingatkan Jaleswari bahwa hal-hal terkait isu influencer tidak perlu direspon. Terlebih, hal itu sudah direspon oleh Fadjroel Rachman selaku Juru Bicara Presiden
“Justru pernyataan anda (Jaleswari) memperkeruh, bahkan menunjukan betapa amatirnya mutu berkomunikasi anda. Sebagai orang yang meyandang titel pakar atas Hak Asasi Manusia, bukan kah semestinya anda mengerti cara memanusiakan manusia,” katanya.
Abi pribadi sudah mengenal Faisal Basri lebih dari sepuluh tahun. Dalam pertemanan itu, Abi percaya Faisal Basri tak mungkin menjadi influencer.
“Jangankan untuk menjadi influencer, sejauh saya mengenal Faisal Basri, bahkan jabatan politik pun dia tolak. Dan satu hal yang perlu anda mengerti, bahwa sejak 2014 hingga detik ini visi seorang Faisal Basri masih bersama Presiden Jokowi,” katanya.
(HY)