Channel9.id-Surabaya. Seiring dengan instruksi Presiden Joko Widodo ke Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin belum lama ini terkait penetapan harga tertinggi tes PCR. Penurunan harga tes PCR ini merupakan salah satu cara memperkuat pengetesan kasus Covid-19.
Instruksi dari Presiden Jokowi itu ditindaklanjuti Menteri Kesehatan dengan menetapkan biaya tertinggi tes PCR di Jawa-Bali sebesar Rp 495 ribu dan Rp 525 ribu di luar wilayah Jawa dan Bali
Hal ini pun langsung direspon oleh sejumlah Rumah Sakit di wilayah Jawa Timur, Salah satunya di di RS Islam (RSI) A Yani Surabaya yang harganya sudah mulai turun sejak Selasa (17/8). Namun baru dilaksanakan hari ini, Rabu (18/8/21).
“RSI A Yani sudah tanggal 17 Agustus pagi Rp 495 ribu. Tapi 17 kemarin kan upacara, libur dan sebagainya, jadi baru mulai 18 Agustus, tanggal 17 ndak ada yang periksa swab. Ini khusus untuk atas permintaan sendiri (APS), dan itu ndak banyak,” kata Dirut RSI A Yani dr Dodo Anando, Rabu (18/8/21).
Kemudian RS National Hospital Surabaya menurunkan harga swab PCR menjadi Rp 492 ribu dari harga sebelumnya Rp 800 ribu. Penurunan harga PCR ini untuk mendukung program pemerintah dalam 3T.
“Mulai 17 Agustus 2021, tepat pukul 10.17 WIB kita membuka tarif layanan PCR mengikuti harga pemerintah, yaitu di harga Rp 492 ribu. Ini berlaku untuk metode swab PCR atau pun saliva,” kata CEO National Hospital, Adj Prof Hananiel Prakasya Widjaya.
Dengan adanya penyesuaian harga tes PCR baru, Hananiel berharap kebijakan ini diperhatikan pemerintah mulai dari hulu hingga hilir.
“Artinya, bukan hanya menyesuaikan harga, tetapi dari hilir, seperti reagen yang masuk juga harus diseleksi dari harga hingga kualitas,” ujarnya.
Namun di RS Universitas Airlangga (Uniar) masih menerapkan harga lama. Sebab, masih ada reagen yang belum habis dan akan diberi harga lama pula.
“Untuk penyesuaian harga baru masih dalam kajian, karena untuk yang sekarang ini masih menghabiskan reagen yang didapat dengan harga lama. Sehingga belum ada penyesuaian,” pungkas Humas RS Unair dr Brihastami Sawitri.
Penurunan harga Polymerase Chain Reaction (PCR) menjadi Rp 495.000 untuk wilayah Jawa-Bali juga telah sudah diterapkan di Kabupaten Gresik. Bahkan ada promo yang diberikan, sehingga harga jauh lebih murah dibawah harga tersebut.
Sementara di Kota Malang sejumlah rumah sakit pun kini telah menurunkan harga swab PCR dari harga semula sekitar Rp 900.000 menjadi Rp 495.000 an.
Seperti di rumah sakit Lavalette menurunkan harga swab PCR menjadi Rp 495.000. Sedangkan untuk swab antigen berkisar di harga Rp 195.000 yang harganya ditentukan mulai tanggal 17 Agustus 2021 ini.
Humas rumah sakit Lavalette, Rika mengatakan, adanya penurunan harga swab PCR ini dalam rangka merayakan Kemerdekaan RI ke-76 tahun. Rencananya, penurunan harga ini akan berlangsung seterusnya dan tidak berlaku pada hari kemerdekaan saja.
“Jadi per pukul 00:00 WIB tadi harga swab PCR di rumah sakil Lavalette turun jadi Rp 495.000. penurunan harga ini juga akan berlangsung sampai seterusnya,” ucapnya.
Terpisah, Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta (ARSSI) Jawa Timur, dr Hartono Tanto, MARS, menyatakan, pihaknya tetap mengikuti peraturan penurunan harga Swab Tes PCR yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
“Jadi memang rumah sakit juga berat karena beberapa rumah sakit beli peralatan dengan harga lama. Tapi ya sudah itu perintah jadi kami ikuti saja,” ujarnya.