Selandia Baru Longgarkan Prokes Covid-19 Saat Malam Tahun Baru
Internasional

Selandia Baru Longgarkan Prokes Covid-19 Saat Malam Tahun Baru

Channel9.id-Selandia Baru. Selandia Baru telah melonggarkan kebijakan berkumpul disaat Malam Tahun Baru ditengah ketakutan masyarakat dengan varian Omicron, Jumat (31/12/2021).

Negara tersebut akan menjadi negara pertama yang merayakan tahun baru pada Jumat malam nanti, dan masyarakat diizinkan berkumpul di Auckland untuk pertama kalinya sejak bulan Agustus. Warga diizinkan berpesta setelah status Covid-19 di Selandia Baru berubah dari merah ke oranye.

Selandia baru memang merupakan salah satu negara yang akan mengalami pergantian tahun sebelum negara-negara lainnya. Namun perayaan ini terancam oleh kebijakan ketat prokes Covid-19 yang sudah diterapkan selama berbulan-bulan.

Dibawah status Covid-19 oranye, bar, restoran, dan cafe bisa mencabut batas jumlah orang dan syarat orang-orang untuk berkumpul.

Banyak distrik lainnya, seperti Taupō, Rotorua lakes districts, Kawerau, Whakatāne, Ōpōtiki, Gisborne, Wairoa, Rangitīkei, Whanganui dan Ruapehu telah merubah status Covid-19nya menjadi oranye. Hanya Northland saja yang masih merah.

Langkah ini tetap diambil walaupun kasus Omicron terus naik di Selandia Baru pada pekan ini.

Kasus pertama Omicron di Selandia Baru disebabkan oleh seorang wisatawan yang datang dari Inggirs dan dinyatakan positif saat sedang menjalani isolasi mandiri. Namun ia memberikan tiga hasil tes negatif Covid-19 setelah menjalani isolasi tujuh hari lagi di Auckland.

Orang tersebut dilaporkan sering keluar dan mengunjungi restoran, festival dan toko-toko.

Namun, pada hari Jumat Kemenkes Selandia Baru mengatakan “mengenai kasus perbatasan Omicron yang diumumkan pada hari Rabu, ahli mikrobiologi menyatakan kalau resiko penularan dari kasus ini rendah,” ungkapnya.

“Kita dapat konfirmasikan kalau enam orang yang menghadiri festival Hidden Lakes telah dinyatakan negatif Covid-19. Ini berarti tidak ada ancaman kesehatan dalam acara tersebut,” lanjutnya.

“Dari hasil pelacakan, teridentifikasi ada 88 orang yang pernah berhubungan dengan dia. Mereka ini berhasil dilacak dari wawancara dan dari orang-orang yang berada di lokasi tersebut. Delapan puluh diantaranya sudah dihubungi dan semuanya sedang menjalani isolasi dan sudah dites. Seluruh tes mereka dinyatakan negatif. Tim pelacak saat ini masih berusaha untuk menghubungi sisa delapan lainnya,” pungkas Kemenkes Selandia Baru.

Pada hari Jumat, Selandia Baru melaporkan ada 49 kasus baru, turun 11 dari hari sebelumnya.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  80  =  81