Channel9.id – Jakarta. Setelah hampir sembilan jam dihantam badai topan terkuat dalam sepanjang sejarah Jepang, Tokyo dan beberapa kawasan di Jepang pagi ini mulai pulih.
Pemerintah setempat melaporkan ada empat korban jiwa akibat serangan topan Hagibis. Keempat korban rata-rata orang tua yang tidak sempat menyelamatkan diri di rumah masing-masing.
Topan Hagibis yang dalam bahasa Tagalog Filipina berarti kecepatan itu, telah membawa hujan deras dan angin dengan kecepatan tinggi di atas 200 km/jam. Beberapa daerah di sebelah selatan Tokyo dilaporkan telah terjadi banjir akibat meluapnya sungai-sungai.
Pejabat Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Tokyo, Eko Januar mengatakan sampai kini belum ada laporan warga negara Indonesia yang menjadi korban akibat bencana topan tersebut. “Sebelumnya ada satu korban, namun setelah dilakukan penyusuran oleh polisi, korban bertambah menjadi empat orang,” ujar Eko Januar.
Eko menceritakan bahwa pagi ini, cuaca Tokyo hangat dan cerah seperti tidak habis dihantam topan, katanya. “Memang dari kemarin ada delapan kali pemberitahuan nasional lewat jaringan telepon genggam untuk mengingatkan warga,” ujar Eko.
Eko memuji otoritas Jepang yang sangat tanggap menghadapi bencana, dengan kekuatan topan yang memporak-porandakan sebagian wilayah Jepang, namun jumlah orang yang menjadi korban sangat minim.
Menurut otoritas setempat, dalam beberapa jam lagi, jika selesai pemeriksaan oleh otoritas transportasi, maka jalur kereta bawah tanah maupun jalur kereta antar kota keluar kota Tokyo akan segera berfungsi. “Warga di sini sudah sangat mengandalkan transportasi kereta bawah tanah yang aman dari bahaya topan,” ujar Eko.
Warga Indonesia di Jepang diperkirakan jumlahnya mencapai 35.000 orang. Mereka yang sudah lama tinggal di Jepang, sudah memahami situasi terutama menghadapi ancaman bencana alam yang kerap melanda Jepang.
Dalam menghadapi bencana seperti topan, ini warga memang disarankan tetap di dalam rumah, di hotel, atau tetap berada di bandara. “Tempat-tempat itu aman. Juga ada shelter yang biasanya berupa bangunan sekolah yang memiliki fasilitas yang lengkap dan aman” ujar Eko Januar.