Channel9.id-Jakarta. Setelah membeberkan keluhannya di Twitter, akhirnya Taylor Swift kini mendapatkan izin dari mantan labelnya, Big Machine Label Group, untuk membawakan lagu lama dalam acara penghargaan American Music Awards 2019.
Hal tersebut disampaikan oleh Big Machine dalam sebuah pernyataan bersama dengan Dick Clark Productions, yang menyelenggarakan American Music Awards 2019.
“Big Machine Label Group dan Dick Clark Productions mengumumkan bahwa keduanya telah mencapai kesepakatan perjanjian lisensi yang menyetujui penampilan artis mereka untuk disiarkan setelah acara dan untuk penyiaran kembali pada platform yang telah disepakati. Ini termasuk penampilan American Music Awards yang akan datang,” tulis pernyataan tersebut.
“Harus diketahui bahwa musisi tidak butuh persetujuan label untuk tampil secara langsung di televisi atau media langsung lainnya. Persetujuan label rekaman hanya dibutuhkan untuk rekaman audio dan visual musisi terkontrak dan dalam penentuan distribusi karya tersebut,” lanjut pernyataan tersebut.
Dick Clark Productions kemudian memberitahu ET, “Kapan pun Dick Clark Productions setuju untuk membuat, berwenang, atau mendistribusikan pernyataan dalam kemitraan dengan Big Machine Label Group mengenai penampilan Taylor Swift di American Music Awards 2019. Segala perjanjian final dalam hal ini harus dibuat langsung dengan tim manajemen Taylor Swift. Tak ada lagi komentar dari kami.”
Pernyataan ini datang setelah Taylor Swift membeberkan kepada publik bahwa dirinya tidak diizinkan menyanyikan lagu lamanya–semasih di bawah naungan Big Machine yang dikomandoi Scott Borchetta dan Scooter Braun.
Big Machine sebelumnya membantah klaim Swift soal pencekalan tersebut. Mereka mengatakan, “tak pernah melarang Taylor Swift tampil di AMA atau pun memblokir program spesialnya di Netflix. Faktanya, kami tidak memiliki hak untuk melarang ia tampil di mana pun.”
Namun juru bicara Swift, Tree Paine membantah klaim Big Machine tersebut dengan membongkar pelarangan dari label itu ke sejumlah media. Ia menyatakan Scott Borchetta tegas menolak permintaan untuk American Music Awards dan Netflix.
Scott sebelumnya diketahui telah menjual Big Machine beserta katalog master enam album pertama Taylor Swift kepada Scooter Braun, pria yang diklaim pelantun You Belong with Me itu dalang dari semua perundungan yang ia terima selama ini.
“Faktanya, pada 28 Oktober 2019 pukul 17.17, Wakil Presiden, Manajemen Hak Cipta dan Hubungan Bisnis dari Big Machine Label Group mengirim kepada tim Taylor Swift seperti berikut: Harap diperhatikan bahwa BMLG tidak akan setuju untuk mengeluarkan lisensi untuk rekaman yang ada atau keringanan dari pembatasan perekaman ulang sehubungan dengan dua proyek ini: Dokumenter Netflix dan acara Alibaba ‘Double Eleven’.,” tulis Tree Paine, juru bicara Taylor Swift.
“Untuk menghindari argumen atas hak cipta, Taylor membawakan tiga lagu dari album terbarunya ‘Lover’ di acara Double Eleven karena jelas bahwa Big Machine Label Group merasa ada pertunjukan televisi dari lagu katalog yang melanggar persetujuannya,” lanjutnya.
“Selain itu, kemarin Scott Borchetta, CEO dan pendiri Big Machine Label Group, dengan tegas menolak permintaan untuk American Music Awards dan Netflix. Harap perhatikan pernyataan Big Machine, mereka tidak pernah benar-benar menyangkal klaim Taylor.”
“Terakhir, Big Machine sedang mencoba untuk mengalihkan topik dan menghasilkan uang dengan mengatakan bahwa Taylor Swift berutang kepada mereka, tetapi, seorang auditor independen dan profesional telah menemukan bahwa Big Machine berhutang US$7,9 juta dolar kepada Taylor untuk royalti yang belum dibayarkan selama beberapa tahun.” kata pernyataan tersebut.
(LH)