Channel9.id-Jakarta. Di awal menjabat Menteri Dalam Negeri, banyak yang mempertanyakan Prof. HM Tito Karnavian PhD, kini publik memberi apresiasi atas kinerja Tito yang mengkilap.
Keraguan publik yang sempat muncul atas pengangkatan Kapolri Jenderal (Purn) Prof.HM TIto Karnavian PhD sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) di dalam Kabinet Indonesia Maju, segera dijawab dengan kinerja yang baik.
Adalah survey Indonesia Political Opinion (IPO) menyebut Jenderal mantan Kapolri ini tidak cocok untuk kursi Mendagri. IPO dalam survey-nya juga menyebut beberapa menteri lain yang tidak cocok untuk jabatannya, seperti Edi Prabowo yang tidak cocok menggantikan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Hasil survey itu tidak merisaukan Tito, bahkan seakan melecut dirinya untuk bekerja lebih keras. Ujian pertama di awal-awal pekan, sebagai menteri adalah masalah Papua yang dirundung kerusuhan pasca ujaran kebencian yang bernada SARA dari mahasiswa Papua di Surabaya.
Sebagai mantan Kapolda Papua, Tito lebih mengerti kultur Papua dibanding pejabat lain. Bersama-sama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, segera Tito berkantor di Papua untuk meredam gejolak. Bekerja bersinergi dengan Muspida dan Birokrasi di Papua dan Papua Barat, hasilnya, dengan cepat Papua yang sebelumnya membara segera mendingin, walaupun masih ada riak-riak kecil.
Usai memadamkan bara di Papua, kembali bersama dengan Panglima TNI serta Kepala BNPB dan jajaran seperti kepolisian bahu-membahu memadamkan kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan. Berkat arahan dan terjun langsung para pimpinan ini, kebakaran cepat diselesaikan.
Sebagai akademisi, Prof HM Tito Karnavian, PhD., sangat mudah beradaptasi di lingkungan baru, termasuk dengan birokrasi yang besar di Kementerian Dalam Negeri. Reformasi penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri, reformasi birokrasi, menata sistem politik, memperbaiki sistem pelayanan perizinan dan peningkatan kualitas SDM.
Terobosan lain yang langsung terasa, adalah menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di SICC Sentul, Bogor, Jawa Barat yang berhasil mengumpulkan para Menteri Kabinet Indonesia Maju dengan para Gubernur, Bupati, Walikota, Kapolda, Pangdam, Kejati, Kejati, hingga Kapolres dan Komandan Kodim dari Sabang sampai Merauke.
Acara ini mendapat pujian dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, sebagai Rakornas terbesar dan terpenting, karena mempertemukan Presiden, menteri dan pimpinan daerah dalam satu tempat. Acara yang efektif menyerap aspirasi pimpinan daerah serta para menteri dan kepala lembaga negara, dapat langsung menyampaikan program yang akan dijalankan sampai di daerah.
Acara pertama dan terbesar menghadirkan 3000 para pimpinan pusat dan daerah ini, tentu saja akan dapat memutus sekat-sekat birokrasi yang selama ini menjadi kendala pemerintah daerah berhubungan dengan pemerintah pusat. Sehingga program kerja pemerintahan dapat cepat berjalan, sesuai arahan Presiden.
Kedepan diharapkan Menteri Tito, sukses menjalankan agenda besar politik nasional 2020 yaitu Pilkada serempak di 270 Provinsi dan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Ini akan melengkapi suksesnya sebagai Kapolri.