Sering Pusing Setelah Beranjak dari Duduk dan Berbaring? Berikut Ini Penyebabnya
Lifestyle & Sport

Sering Pusing Setelah Beranjak dari Duduk dan Berbaring? Berikut Ini Penyebabnya

Channel9.id-Jakarta. Saat ini mungkin Kamu ingin beranjak dari kursi. Entah apa pun tujuannya, ketika beranjak dari duduk, tiba-tiba kepala Kamu pusing dan penglihatan jadi gelap sesaat. Sensasi ini memang tidak nyaman. Untungnya, ini hanya terjadi sementara.

Kondisi itu disebut hipotensi ortostatik atau postural. Ini merupakan jenis tekanan darah rendah atau hipotensi yang terjadi ketika seseorang beranjak dari duduk dan berbaring atau mengubah postur tubuh.

Adapun kondisi hipotensi ortostatik tak terlepas dari kondisi gravitasi. Saat Kamu berdiri, gravitasi memungkinkan perpindahan darah dari tubuh bagian atas ke bagian bawah. Sehingga terjadi penurunan jumlah darah di tubuh bagian atas untuk dipompa jantung, sehingga tekanan darah turun.

Kendati memang umum terjadi akibat gravitasi, kondisi hipotensi ortostatik bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Adapun sejumlah penyebabnya antara lain:

1. Dehidrasi
Kekurangan cairan akibat pengeluaran keringat berlebih, kurang minum, hingga kondisi medis seperti diare bisa menyebabkan dehidrasi. Kondisi ini pada ujungnya menurunkan volume darah. Adapun dehidrasi ringan bisa menimbulkan gejala hipotensi ortostatik seperti kelelahan dan kepala keliyengan.

2. Gangguan pada jantung
Ada beberapa kondisi jantung yang bisa menyebabkan darah rendah, seperti lambatnya detak jantung, masalah pada katup jantung, hingga gagal jantung. Kondisi ini memungkinkan tubuh lebih lambat dalam merespons perubahan postur secara tiba-tiba, seperti tiba-tiba berdiri yang mengharuskan jantung memompa darah lebih cepat dan banyak.

3. Masalah endokrin
Masalah pada sistem endokrin bisa mengganggu tekanan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan gula darah rendah, sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah. Masalah pada endokrin juga memacu diabetes, yang bisa merusak saraf yang membantu mengirim sinyal untuk mengatur tekanan darah.

4. Gangguan sistem saraf
Selain itu, hipotensi ortostatik juga bisa disebabkan oleh keadaan neuropati, yang diakibatkan oleh penyakit diabetes melitus dan masalah pada sistem saraf pusat seperti pada penyakit Parkinson.

Adapun kunci untuk mengatasi hipotensi ortostatik yaitu menaikkan tekanan darah rendah saat berdiri. Untuk hal ini, coba Kamu cukupi kebutuhan cairan tubuh yaitu dengan minum delapan gelas atau dua liter sehari. Kebutuhan ini bisa saja lebih banyak, jika aktivitasmu sedang banyak. Selain itu, coba cukupi kebutuhan natrium per hari. Dalam hal ini, Kamu sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Sebab asupan yang terlalu tinggi justru bisa memicu masalah kardiovaskular atau jantung.

Kamu juga disarankan untuk melatih otot tungkai bawah. Upaya ini membantu meningkatkan aliran darah kembali ke jantung dan membantu mempertahankan tekanan darah selama aktivitas sehari-hari. Kamu bisa memulainya dengan latihan otot betis, mengangkat jari-jari kaki, dan menaikkan kaki.

Cara lainnya, saat bangkit dari berbaring, sebaiknya lakukan secara perlahan. Ketika berbaring sebaiknya kepalamu dinaikkan sedikit. Saat ingin bangun, coba duduk terlebih dahulu selama lima menit sebelum benar-benar berdiri.

Jika berbagai cara-cara yang disebutkan tadi tak ampuh, Kamu sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Terutama jika gejala pusing intens terjadi, dan bahkan menyebabkan pingsan. Dokter biasanya akan meresepkan beberapa obat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  19  =  22