Channel9.id-Jakarta. Pengeroyokan dan penganiayaan yang dialami Ade Armando oleh sekelompok orang dalam demonstrasi di kawasan Gedung DPR RI, Senin (11/4) tidak dapat dibenarkan. Terlebih terdapat tindakan-tindakan penelanjangan yang jelas merendahkan harkat martabat manusia.
“Tindakan kekerasan tersebut mencerminkan ketidakdewasaan dan pemanfaatan secara destruktif dalam berdemonstrasi,” ujar Ketua Setara Institute Hendardi, Senin (11/4).
Hendardi menuturkan, pihaknya mengutuk tindakan kekerasan dan meminta aparat kepolisian untuk menindak tegas para pelaku kekerasan tersebut.
Ia meyakini, ada kelompok-kelompok yang sengaja menyusup dalam massa demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa. Menurut Hendardi, aksi unjuk rasa mahasiswa memainkan perannya yang signifikan dalam pengawasan secara langsung terhadap kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah.
Baca juga: Kapolda Metro Jaya: Ade Armando Alami Luka Parah di Kepala
“Perlakuan proporsional atas setiap aksi demonstrasi haruslah menjadi standar bersama, khususnya oleh pemerintah dan institusi keamanan. Setiap aksi selalu ada potensi pembusukan tetapi gerakan mahasiswa tidak boleh berhenti dan dimatikan,” tegasnya.
Lebih jauh Hendardi mengatakan, substansi yang disuarakan dalam gerakan mahasiswa ini haruslah menjadi atensi utama bagi pemerintah dan DPR. Ketiadaan atensi pemerintah dan DPR terhadap substansi gerakan hari ini hanya akan menggambarkan ketidakmampuan dan keengganan pemerintah untuk memahami persoalan dan tuntutan yang disampaikan mahasiswa secara utuh dan mengatasinya secara mendasar.
“Meskipun pada dasarnya aksi-aksi anarkis dalam unjuk rasa tidak dapat dibenarkan, namun seharusnya pemerintah dan DPR fokus pada substansi unjuk rasa,” tandasnya.