Politik

Sidang Kabinet Paripurna, Prabowo Singgung Parpol yang Tak Ikut Berjuang di Pilpres 2024

Channel9.id – Jakarta. Presiden Prabowo Subianto menyinggung partai politik (parpol) yang telah bergabung ke dalam koalisi pemerintahannya, meskipun sempat menjadi lawan saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 lalu. Prabowo menilai parpol-parpol tersebut pada akhirnya mau bergabung bukan karena merasa sadar, tetapi karena terpanggil.

Hal itu disampaikan Prabowo saat memberikan pengantar dalam Sidang Kabinet Paripurna dalam rangka 1 tahun pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). Awalnya, Prabowo mengucapkan terima kasih kepada jajaran Kabinet Merah Putih yang telah bekerja keras untuk masyarakat Indonesia. Ia berterima kasih kepada anggota kabinet yang berasal dari lintas suku hingga beragam partai politik.

“Saya ingin pertama tentunya mengucapkan terima kasih kepada saudara-saudara semua yang telah dengan tekun, dengan kerja keras, dengan disiplin, telah memberi dharma baktimu yang sebaik-baiknya kepada bangsa dan rakyat kita di pemerintahan yang saya pimpin,” kata Prabowo.

“Saya berterima kasih saudara-saudara yang berasal dari berbagai sumber yang berbeda-beda, daerah yang berbeda-beda, suku dan agama yang berbeda-beda, dari partai politik yang berbeda-beda,” lanjutnya.

Prabowo lantas menyinggung partai politik yang sebelumnya tidak ikut berjuang dalam Koalisi Indonesia Maju pada Pilpres 2024, tetapi kini bergabung ke dalam pemerintahan. Prabowo menilai parpol-parpol itu telah terpanggil untuk bergabung.

“Dari partai politik yang berbeda-beda. Ada partai politik yang berjuang dalam koalisi kita di pemilu, pilpres, ada juga yang tidak tapi kemudian sadar dan bergabung. Bukan sadar, tapi terpanggil,” ucap Prabowo.

Diketahui, sejumlah parpol memang baru bergabung usai Prabowo memenangkan Pilpres 2024, di antaranya PKS, PKB, dan Nasdem. Tiga partai ini sebelumnya mendukung Anies Baswedan pada Pilpres 2024. Kini, PKS dan PKB mendapatkan jatah menteri, sedangkan Nasdem menolak.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7  +  2  =