Channel9.id – Jakarta. Pimpinan sejumlah badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) mengeluarkan pernyataan bersama untuk merespons dinamika internal PBNU dalam beberapa waktu terakhir. Mereka mendorong PBNU melakukan musyawarah untuk mengakhiri kisruh pemakzulan Ketua Umun PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
Pernyataan bersama tersebut ditandatangani pada Jumat (5/12/2025) oleh Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin, Ketua Umum PP Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen, Ketua Umum PB PMII M. Shofiyulloh Cokro, Presiden DPP SARMUSI Irham Ali Saifuddin, Ketua Umum PP IPNU Muh Aqil Nuruz Zaman, Mudir Ali Idaroh Aliyah JATMAN Ali Masykur Musa, serta Ketua Umum PP ISNU Kamaruddin Amin.
“Kami memohon kepada PBNU dan seluruh pemangku kepentingan agar secepat-cepatnya melakukan musyawarah yang jernih, tenang, dan terbuka untuk mencari jalan terbaik dan menghasilkan keputusan yang arif demi kemaslahatan jam’iyyah dan jamaah Nahdlatul Ulama,” demikian bunyi pernyataan bersama yang diterima Minggu (7/12/2025).
Selain itu, mereka menegaskan komitmen menjaga persatuan jam’iyyah dengan berpijak pada nilai moderasi dan semangat rumah besar NU.
Mereka juga mengapresiasi upaya silaturahmi, tabayyun, serta dialog yang digagas para masyayikh dan para sesepuh sebagai ikhtiar mulia untuk menjaga kebersamaan.
“Kami berikhtiar menjaga marwah organisasi dengan menegakkan adab, mengedepankan akhlak, serta menghindari segala bentuk ucapan maupun tindakan yang dapat menimbulkan kegaduhan, baik di internal jam’iyyah maupun di ruang publik,” kata badan otonom NU.
Mereka berharap kepemimpinan PBNU tetap memprioritaskan harmoni serta memastikan keputusan organisasi berorientasi pada kemaslahatan umat.
Para pimpinan badan otonom juga menegaskan pentingnya koordinasi antarpengurus pusat agar setiap program berjalan fokus dan konsisten untuk memperkuat khidmah kepada NU dan masyarakat. Mereka menyerukan seluruh pimpinan pesantren, para mursyid, serta jajaran badan otonom di semua tingkatan agar meningkatkan ikhtiar spiritual demi tercapainya solusi terbaik.
“Semoga Allah SWT membimbing langkah kita dengan kejernihan hati, sehingga setiap ikhtiar kembali pada kemaslahatan dan keutuhan jam’iyyah,” tutup pernyataan sikap bersama badan otonom NU.
HT





