Hot Topic

Silaturahim ke PBNU, Kapolri: Membaca Kitab Kuning Cara Mencegah Radikalisme

Channel9.id – Jakarta. Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang baru saja dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (27/1) kemarin sowan ke PBNU dan ditemui langsung oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj pada Kamis (28/1) sore. Selain dilakukan secara tatap muka dengan sangat terbatas, pertemuan itu juga disiarkan langsung secara daring dan diikuti oleh seluruh Pengurus Wilayah NU serta Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) seluruh Indonesia. Acara ini pun disiarkan langsung melalui kanal Youtube 164 Channel.

Dalam pertemuan itu Kiai Said menyinggung terkait ajakan Listyo tentang kewajiban anggota polisi untuk baca kitab kuning itu berarti sebuah upaya untuk mempertahankan budaya. Indonesia memiliki peradaban, khazanah, kebudayaan, dan kekayaan yang luar biasa.

Kapolri Sigit menyampaikan alasan dirinya yang mewajibkan para anggota kepolisian untuk bisa membaca kitab kuning.

Hal tersebut bermula pada saat ia menjadi Kapolda Banten yang sering berkunjung atau sowan ke beberapa ulama.

Bersama para ulama, ia membincang soal upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.

“Para ulama atau kiai di Banten pada saat itu selalu menyampaikan bahwa yang paling bagus untuk mencegah agar masyarakat tidak terpapar radikalisme dan terorisme adalah dengan belajar kitab kuning,” kata Sigit.

Lebih lanjut ia menuturkan bahwa pada waktu sowan itu, kitab kuning yang dimaksud untuk dipelajari adalah karya-karyanya Syekh Nawawi Al-Bantani.

“Beliau adalah salah satu ulama besar Banten yang berada dan wafat di Makkah,” tutur Sigit.

Pada saat menjadi Kapolda Banten itu pula, ia mengaku sering menyampaikan dalam gelaran tabligh akbar bahwa anggota kepolisian diminta untuk belajar kitab kuning.

“Jadi, itu adalah sebuah niat bahwa anggota kami harus selalu diperkuat dengan keyakinan masing-masing sehingga mau mengakomodasi terkait kearifan lokal yang ada, dan itu menjadi keanekaragaman yang harus selalu dijaga sebagai satu kekuatan bangsa,” pungkas Sigit.

Sebagai informasi, dalam pertemuan ini hadir pula beberapa pengurus harian PBNU. Di antaranya adalah Sekretaris Jenderal PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini, Ketua PBNU KH Robikin Emhas, KH Marsudi Syuhud, KH Abdul Manan Abdul Ghani, dan KH Aizzuddin Abdurrahman. Selain itu hadir pula Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU H Andi Najmi Fuaidi, Bendahara Umum PBNU Bina Suhendra, Bendahara PBNU Harvick Hasnul Qolbi, Ketua Baznas RI H Nur Ahmad, dan jajaran kepolisian yang membersamai Kapolri.

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

38  +    =  46