Simulasi Tempur Angkatan Udara Amerika Diduga Menampilkan Bahaya AI
Techno

Simulasi Tempur Angkatan Udara Amerika Diduga Menampilkan Bahaya AI

Channel9.id-Jakarta. Kolonel Angkatan Udara Amerika menyebut potensi bahaya dari aplikasi kecerdasan buatan (AI) untuk senjata. Dilansir dari Insider, Angkatan udara amerika telah menggunakan aplikasi AI dalam simulasi misi penerbangan. Militer Amerika menjalankan simulasi misi untuk pesawat nirawak yang diperkaya sistem kecerdasan buatan cenderung tidak berjalan sesuai rencana.

Disebutkan bahwa, AI memilih untuk menghabisi operator manusia yang dianggap menghalangi dalam simulasi tersebut. Kendaraan tempur yang menggunakan AI tersebut ditugaskan untuk melakukan identifikasi terhadap sasaran instalasi pertahanan udara. Operator manusia ditugaskan untuk membatalkan serangan tersebut.

Colonel Tucker Cinco Hamilton, ketua uji coba dan tes AI Angkatan udara Amerika, menyebutkan bahwa permasalahannya bahwa AI tersebut menampilkan Tindakan yang terduga. Teknologi senjata berbasis AI tersebut menampilkan sikap berbahaya, ungkapnya minggu lalu di London (24/05).

AI tersebut disebut telah sukses mengidentifikasi sasaran serang. Sistem AI akan memberikan poin setiap kali berhasil mencapai tujuannya. Namun Ketika manusia ditugaskan untuk menghentikan serangan, AI akan menyerang operator manusia karena menghalangi mencapai tujuan.

Padahal dalam programming, menurut Hamilton, sudah tercantum arahan eksplisit untuk tidak menyerang operator manusia. Sayangnya pesawat nirawak itu malah menyerang Menara komunikasi yang digunakan berhubungan dengan drone dan dari perangkat itu perintah untuk membatalkan serangan berasal.

Kendati demikian, pihak Angkatan udara Amerika telah menyampaikan protes terhadap pemberitaan Insider. Ann Stefanek, juru bicara Angkatan bersenjata negeri paman Sam itu menyatakan bahwa Angkatan udara Amerika tidak pernah melakukan simulasi ataupun percobaan yang dideskripsikan. “Komentar Kolonel dikutip di luar konteks dan tujuan sebenarnya adalah anekdot belaka,” ungkap Stefanek.

Baca juga: Ilmuwan dan Praktisi Industri Menandatangi Seruan Bahaya AI

Kendati belum mendapat konfirmasi penuh, aplikasi AI terhadap sistem persenjataan atau kendaraan tempur memancing kecemasan.
Salah satu hal yang memperberat kecemasan adalah fakta bahwa tes AI dengan kendaraan tempur pernah dilakukan pada 2020. Insider melaporkan bahwa pertarungan udara menggunakan F-16 antara manusia dengan AI dimenangkan oleh program computer setiap kalinya. Sedangkan laporan lain menyebutkan bahwa Defense Advanced Research Project Agency (DARPA), salah satu bagian Kementrian Pertahanan Amerika, telah sukses melakukan uji coba penerbangan F-16 menggunakan AI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

32  +    =  33