Situs BSSN Sempat Diretas
Techno

Situs BSSN Sempat Diretas

Channel9.id-Jakarta. Situs resmi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) belum lama ini diretas. Juru Bicara BSSN Anton Setyawan mengungkapkan bahwa peretasan itu terjadi pada 21 Oktober lalu. Adapun yang diretas ialah sub domain BSSN, www.pusmanas.bssn.go.id—yaitu situs untuk Pusat Malware Nasional.

Anton mengatakan bahwa saat ini masalah itu ditangani oleh tim Computer Security Incident Response Team (CSIRT) dari BSSN.

“Saat ini penanganan situs tersebut telah dilakukan oleh Tim CSIRT BSSN, dikarenakan situs tersebut berisi data-data mengenai repositori malware,” kata Anton, Senin (26/10). Untuk diketahui, repositori malware itu merupakan situs untuk kelola informasi terkait malware dan, ini digunakan untuk kepentingan riset.

Baca juga: Situs Setkab Diretas, Legislator: BSSN Perlu Dievaluasi

Ia mengatakan bahwa peretasan itu sudah selesai diatasi. “Sampai saat ini indikasinya dari Brasil, tapi masih kita telusuri lagi karena di ruang siber ini siapa saja bisa mengaku-ngaku,” tambah dia.

Sebelumnya, pada Rabu (20/10) lalu, www.pusmanas.bssn.go.id disebutkan terkena deface, diretas oleh theMx0nday. Hal ini sempat dilaporkan oleh ungguhan akun Twitter @son1x777.

“Dituliskan oleh pelaku deface bahwa aksi ini dilakukan untuk membalas pelaku yang diduga dari Indonesia yang telah meretas website negara Brasil,” tutur pakar keamanan siber Pratama Persadha, yang merupakan Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC.

Pratama menjelaskan bahwa deface merupakan peretasan ke sebuah website dan mengubah tampilannya. Misalnya perubahan font website, muncul iklan mengganggu, hingga perubahan konten halaman secara keseluruhan. “Jangan anggap semua serangan deface itu adalah serangan ringan, bisa jadi hackernya sudah masuk sampai ke dalam,” pungkasnya.

Lebih lanjut, Pratama mengatakan bahwa digital forensik dan audit keamanan informasi secara keseluruhan perlu dilakukan. Ia turut menyayangkan insisden ini terjadi, mengingat BSSN sebagai institusi yang harusnya paling aman keamanan sibernya.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1  +  8  =