Channel9.id-Jakarta. Presiden ke-3 Republik Indonesia , Bacharuddin Jusuf Habibie meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta pada Rabu (11/9) pukul 18.05 WIB.
Pemerintah menetapkan hari berkabung nasional selama tiga hari sampai Sabtu (14/9). Mewakili segenap sivitas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko menyampaikan duka cita atas wafatnya sosok yang disebut oleh Presiden Joko Widodo sebagai Bapak Teknologi Indonesia ini.
Handoko menjelaskan, LIPI akan terus membawa dan melanjutkan cita-cita besar mendiang B.J Habibie.
“LIPI sebagai salah satu lembaga riset utama dan tertua Indonesia akan terus melanjutkan semangat Pak Habibie membangun ekosistem iptek serta merealisasikan visi Indonesia Maju berbasis riset dan sumber daya manusia unggul,” ujar Handoko.
Secara personal, sosok B.J Habibie diakui berperan besar dalam perjalanan karir Handoko sebagai seorang peneliti.
“Pertama kali saya bertatap muka secara langsung dengan Pak Habibie saat saya menjadi peserta Lomba Karya Ilmiah Remaja LIPI tahun 1986,” terang Handoko.
Saat itu B.J Habibie menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi/Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi di Kabinet Pembangunan IV dan Handoko tercatat sebagai pelajar SMA Negeri 1 Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Pertemuan Handoko dengan B.J Habibie kemudian berlanjut saat dirinya menerima Beasiswa Ristek untuk melanjutkan studi ke luar negeri tepatnya ke Department of Phycics Faculty of Science Kumamoto University, Jepang.
Tahun 2004, Handoko meraih penghargaan Habibie Award untuk kelompok ilmu dasar. “Sampai saat ini saya juga duduk sebagai salah satu Tim Penilai Habibie Award,” ujar Handoko.
Dirinya menjelaskan, sosok B.J Habibie selalu mempunyai kesan yang begitu mendalam. “Pak Habibie juga berkenan hadir di acara pernikahan saya,” terangnya.
Selamat jalan Bapak Teknologi Indonesia…