Nasional

Sopir Penyebab Kecelakaan Tol Cipularang Jadi Salah Satu Korban Meninggal

Channel9.id-Jakarta. Polisi memastikan sopir truk yang diduga menjadi penyebab tabrakan beruntun di Tol Cipuplarang KM 91 arah Jakarta pada Senin (2/9) tidak kabur. Dia menjadi salah satu dari delapan korban meninggal dunia.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko memastikan tidak ada sopir truk yang melarikan diri dalam kecelakaan maut tersebut.

“Sopir dump truck yang terguling meninggal dunia di lokasi kejadian berinisial DH, termasuk dalam delapan korban yang meninggal dunia,” kata Trunoyudo, Selasa (3/9).

Truk pembawa pasir itu terguling dan diduga menjadi penyebab kecelakaan beruntun. Sopir truk tersebut bernama Dedi Hidayat (45). Dia meninggal dunia di lokasi kejadian. 

Trunoyudo menjelaskan Dedi saat kejadian memang tak berada di TKP. Sebab, sopir tersebut sudah dievakuasi lebih dulu. “Setelah dilakukan identifikasi ternyata orangnya meninggal,” ujarnya.

Sementara itu, seorang sopir truk bernama Subana (43) yang berada di belakang dan ikut menabrak kendaraan di depannya mengalami luka ringan di tangan.

“Kemudian truk di belakangnya yang dikemudikan pengemudi berinisial S ini sudah dievakuasi dan mendapat perawatan. Untuk dia akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di Mapolres Purwakarta,” ujar Trunoyudo.

Seperti diketahui, tabrakan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan telah menelan korban jiwa sebanyak 8 orang. Selain korban meninggal, terdapat korban luka yang terdiri dari 3 luka bakar dan 25 luka ringan. Dari delapan orang yang meninggal, empat di antaranya berhasil diidentifikasi. Tim DVI tengah berusaha mengidentifikasi melalui DNA keluarga.

“Empat orang berhasil diidentifikasi, sedangkan untuk empat orang lagi sekarang tim DVI Mabes Polri dan Polda Jabar sedang melakukan identifikasi,” kata Trunoyudo.

Adapun korban meninggal yang berhasil diidentifikasi ialah Ngendi Budiyanto (62) warga Jakarta, Iwan (34) warga Tangerang, Dedi Hidayat (45) warga Jakarta dan Hendra Cahyana (64) warga Jakarta. Sementara empat korban meninggal lainnya belum dapat teridentifikasi karena luka bakar.

“Empat lagi belum (teridentifikasi) karena lukanya memang luka bakar. Sehingga butuh beberapa hal seperti pembanding atau tes DNA dari keluarga,” ujar Trunoyudo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4  +  1  =