Nasional

Sosiolog UGM: Pemuda Harus Membawa Ide Pembaruan

Channel9.id – Jakarta. Kepala Departemen Sosiologi UGM Arie Sujito menilai, peran pemuda perlu ditempatkan dalam konteks penindasan tiap zaman.

Di era Orde Baru, pemuda berjuang menghadapi rezim otoritarianisme. Sedangkan, pemuda saat ini tengah menghadapi neoliberalisme yang sudah masuk ke sendi-sendi kehidupan masyarakat.

“Kemiskinan, korupsi, dan sebagainya adalah konsekuensi logis dari adanya neoliberalisme,” kata Arie dalam peluncuran Jurnal Tradisi dengan judul “Pemuda dan kesadaran kelas sosial”, Sabtu (2/5).

Menurut Arie, sebagai kelas yang memiliki kesadaran sosial, pemuda perlu menemukan formula atau strategi yang sesuai untuk menghadapi situasi tersebut.

“Harus mencari formula yang tepat,” kata Arie.

Kendati memiliki situasi berbeda, Arie mengingatkan pemuda tetap harus memiliki pemikiran kritis, cerdas, dan mengemban ide pembaruan.

Ketiga hal tersebut perlu dimiliki sebagai dasar perjuangan dalam menghadapi tiap bentuk penindasan.

“Jadi banyak yang berkata romantisme perjuangan pemuda masa lalu itu membahayakan. Namun, romantisme juga penting untuk melihat semangat perjuangan mereka menghadapi penindasan,” ucap Arie.

“Pemuda harus tetap mempertahankan daya kritis, cerdas, dan mengemban ide pembaruan. Ini penting sebagai analisa mereka untuk mencapai visi,” tambah Arie.

Menurut Arie, pemuda yang tak memiliki ide pembaharuan mengalami penuaan dini.

“Bila ia malas, tak punya ide pembaharuan, tak punya ideologi, saya sering menyebutnya mengalami penuaan dini,” ujar Arie.

(Hendrik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  70  =  75