Utang pemerintah
Ekbis Hot Topic

S&P Menaikkan Peringkat Indonesia, Airlangga: Tanda Kepercayaan Investor

Channel9.id-Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan peningkatan outlook Indonesia oleh lembaga pemeringkat Standard and Poor’s (S&P) dari negatif menjadi stabil menunjukkan kepercayaan investor masih kuat terhadap kredibilitas kebijakan pemerintah dan ketahanan ekonomi domestik. “Di tengah proses pemulihan ekonomi dan risiko global seperti konflik Rusia dan Ukraina dan kenaikan inflasi global, kita bersyukur setelah dua tahun akhirnya outlook Indonesia ditingkatkan menjadi stabil dari sebelumnya negatif oleh lembaga pemeringkat S&P,” kata Airlangga, Jumat, 29 April 2022.

Lembaga pemeringkat S&P berpandangan bahwa outlook yang stabil merupakan pengakuan atas peningkatan sektor eksternal Indonesia, pemulihan ekonomi Indonesia yang akan berlanjut selama dua tahun ke depan, dan kemajuan bertahap menuju konsolidasi fiskal Pemerintah. Selain itu, lembaga tersebut turut mempertahankan peringkat Indonesia pada level BBB (Investment Grade) yang didasarkan pada prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid dan dinamika kebijakan yang berorientasi masa depan.

Dalam laporan tersebut, S&P pun memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat menjadi 5,1 persen pada 2022 seiring pembukaan pembatasan ekonomi.

Lembaga pemeringkat S&P juga menilai bahwa Undang-undang Cipta Kerja yang disahkan pada November 2020 akan meningkatkan iklim bisnis dan investasi serta pertumbuhan potensi ekonomi. Beleid baru tersebut juga mengatur tarif pajak perusahaan yang lebih rendah dan kebijakan pasar tenaga kerja yang lebih fleksibel. Lebih lanjut, S&P meyakini Pemerintah Indonesia dapat memastikan keberlanjutan berlakunya Undang-undang Cipta Kerja.

Selanjutnya, S&P berharap laju pemulihan Indonesia akan terakselerasi lebih lanjut pada tahun ini setelah tumbuh 3,7 persen di tahun 2021 dan terkontraksi 2,1 persen pada 2020.

Perkiraan tersebut dipicu keberhasilan pemerintah dalam penanganan Covid-19, cakupan vaksinasi yang luas. Kemudian peningkatan kekebalan kelompok dan dampak yang lebih ringan dari varian Omicron sehingga melonggarkan pembatasan serta mendorong normalisasi aktivitas ekonomi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9  +  1  =